Mahasiswa UMM Rancang PLTS demi Memasok Listrik di Masjid
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tim Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mitra dosen merancang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Masjid K.H. Ahmad Dahlan, Karangploso, Kabupaten Malang. | Foto: Humas UMM
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Meskipun pemerintah Republik Indonesia telah lama mendorong penggunaan energi terbarukan, ternyata masih banyak masyarakat yang menggunakan energi primer. Beberapa di antaranya masih menggunakan minyak bumi dan batu bara.
Melihat hal itu, muncul ide brilian dari tim Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mitra dosen untuk merancang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada Agustus lalu. Gagasan energi terbarukan ini diimplementasikan di Masjid K.H. Ahmad Dahlan, Karangploso, Kabupaten Malang.
Salah satu anggota tim, Damas Yudha Muzakki mengatakan, sebagian besar masjid di Indonesia masih bergantung pada listrik dari PLN. Begitupun dengan Masjid dan gedung Taman Pendidikan Quran (TPQ) Aisyiyah serta tempat pengasuhan anak di lokasi tersebut. “Paling tidak, penggunaan PLTS ini bisa mengurangi penggunaan listrik yang biasa masjid gunakan,” ucapnya.
Damas menyatakan, PLTS yang digagas timnya memiliki empat panel surya, satu inverter dan satu baterai yang terpasang. PLTS tersebut mampu menghasilkan daya listrik sebesar 800 watt. Jumlah ini dirasa mampu memasok kebutuhan listrik untuk alat elektronik yang ada di ketiga gedung tersebut.
Damas tak menampik, perancangan PLTS timnya memakan biaya yang lumayan besar. "Alhamdulillah kami mendapatkan sebagian besar biayanya melalui program dari UMM,” ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/9).
Ketua Takmir Masjid K.H. Ahmad Dahlan, Sugiyanto mengucapkan, terima kasih kepada mahasiswa UMM yang telah memasang PLTS tersebut. Dengan adanya inovasi ini, pihak masjid bisa menghemat biaya tagihan listrik tiap bulannya. Ia berharap masjid ini bisa menginspirasi masjid yang ada di wilayah lain, khususnya Malang.
Selain PLTS, tim pengabdian mahasiswa tersebut juga memasang Smart Breaker otomatis. Dengan adanya fitur ini, lampu yang ada di tiga gedung tersebut dapat dihidupkan secara otomatis melalui aplikasi smart home. Hal ini juga akan berkontribusi membantu menekan biaya listrik yang biasa dikeluarkan oleh pihak masjid. Bahkan mereka juga memasang CCTV sebagai bentuk preventif jika ada kejahatan terjadi.