Jumat 03 Sep 2021 07:55 WIB

Uni Eropa Desak Negara Anggota Prioritaskan Dosis Pertama

CDC Eropa tidak yakin masyarakat butuh dosis ketiga.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Penghuni panti jompo berusia sembilan puluh dua tahun Gertrud Vogel mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Cologne, Jerman, Minggu, 27 Desember 2020. Pengiriman pertama vaksin virus corona yang dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer telah tiba di seluruh Uni Eropa , dan pihak berwenang mulai memvaksinasi orang yang paling rentan dalam upaya terkoordinasi pada hari Minggu.
Foto: AP/Martin Meissner
Penghuni panti jompo berusia sembilan puluh dua tahun Gertrud Vogel mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Cologne, Jerman, Minggu, 27 Desember 2020. Pengiriman pertama vaksin virus corona yang dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer telah tiba di seluruh Uni Eropa , dan pihak berwenang mulai memvaksinasi orang yang paling rentan dalam upaya terkoordinasi pada hari Minggu.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Uni Eropa meminta negara-negara anggota lebih memprioritaskan memberikan dosis pertama vaksin virus korona. CDC Eropa juga tidak yakin masyarakat butuh dosis ketiga.

Pada Kamis (2/9) badan penyakit menular Uni Eropa mengatakan vaksin-vaksin yang sudah disetujui 'saat ini sangat efektif' membatasi dampak Covid-19. Tapi lembaga itu mengatakan dosis ketiga dan vaksin booster hanya perlu dipertimbangkan bagi orang yang lemah imun tubuhnya.

Baca Juga

Sebelumnya, Prancis menjadi negara besar Uni Eropa pertama yang memberikan dosis ketiga atau tambahan bagi warga berusia di atas 65 tahun dan memiliki penyakit bawaan. Langkah ini dilakukan saat virus Corona varian Delta yang lebih menular sedang menyebar di negara itu.

Pihak berwenang kesehatan Spanyol juga mempertimbangkan mengambil langkah serupa. Banyak negara yang masih kesulitan memberikan dosis pertama vaksin Covid-19 pada warganya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah meminta program vaksinasi dosis ketiga dihentikan sementara. WHO juga meminta negara-negara maju menyumbangkan dosis vaksin Covid-19 ke negara yang membutuhkan.

Komisi Uni Eropa mengatakan blok itu memiliki dosis yang cukup bila memang dosis ketiga diperlukan. Siprus juga mulai memberikan vaksin booster bagi warga berusia 65 tahun ke atas yang lemah imunnya dan bagi para tenaga medis profesional.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement