REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban mengeklaim telah merebut pos pemeriksaan strategis dari kelompok perlawanan Panjshir dalam bentrokan selama dua hari di Afghanistan Utara, yang berlanjut hingga Kamis. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengungkapkan pada Radio Azadi bahwa para pejuangnya membuat kemajuan dan mengambil alih pos-pos pemeriksaan utama di Jablus Siraj, serta merebut wilayah Khaawak dari kelompok perlawanan Panjshir.
Menurut Mujahid, kelompok perlawanan Panjshir menyerang Taliban sehingga memaksa pejuang mereka untuk menghadapi mereka.
Sementara itu, kelompok perlawanan Panjshir membantah klaim tersebut dan mengumumkan bahwa pejuangnya membunuh dan melukai tentara Taliban dalam pertempuran sengit untuk mempertahankan lembah itu, yang terletak 50 kilometer di utara ibu kota, Kabul.
"Kami membunuh 40 anggota Taliban dan melukai 35 lainnya dalam dua hari terakhir bentrokan di Panjshir," terang Fahim Dashti, juru bicara kelompok perlawanan, dalam pesan video yang dirilis ke media.
Menurut dia, Taliban bahkan tidak bisa memasuki satu kilometer pun di dalam lembah Panjshir.
Karena koneksi internet dan telepon telah diputus di lembah Panjshir, kedua pihak pun tidak bisa dimintai konfirmasi. Taliban telah menguasai sebagian besar wilayah Afghanistan dan diperkirakan akan mengumumkan pemerintahan mereka pada Jumat.
Lembah Panjshir adalah satu-satunya provinsi yang belum diambil alih oleh Taliban. Ahmad Masoud, putra komandan Mujahidin Ahmad Shah Masoud, dan Bismillah Mohammadi, menteri pertahanan di Kabinet Ashraf Ghani, memimpin perlawanan Panjshir.
Amir Khan Muttaqi, seorang pemimpin Taliban, pada Rabu mengatakan bahwa mereka mengundang pihak perlawanan untuk membicarakan transfer kekuasaan secara damai di lembah Panjshir, tetapi semua upaya mereka gagal.
Baca juga : Dominasi Delta, Kemunculan Varian Mu, dan Saran Ilmuwan