Jumat 03 Sep 2021 13:27 WIB

E-Commerce Buatan Anak Bangsa Populer di Konsumen Digital

Menjaga loyalitas menjadi sangat penting dan tantangan e-commerce.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
(Ki-ka) Peneliti INDEF Nailul Huda, Peneliti INDEF Andry S. Nugroho, ekonom senior INDEF Dradjad H. Wibowo, anggota Komisi XI DPR M. Misbakhun, dan peneliti INDEF Izzudin Al Farras Adha.
Foto: Fuji Pratiwi/REPUBLIKA
(Ki-ka) Peneliti INDEF Nailul Huda, Peneliti INDEF Andry S. Nugroho, ekonom senior INDEF Dradjad H. Wibowo, anggota Komisi XI DPR M. Misbakhun, dan peneliti INDEF Izzudin Al Farras Adha.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Konsumen Indonesia terbukti lebih loyal terhadap e-commerce karya anak bangsa. Hal tersebut terungkap dari hasil survey digital JAKPAT Special Report e-commrce 1st Semester of 2021. Dalam survey yang melibatkan 1.054 responden di 25 Provinsi itu, berdasarkan parameter Net Promotor Score (NPS), posisi Tokopedia diatas kompetitornya seperti Bukalapak, Lazada, JDID, Blibli, dan juga Shopee.

Selama periode semester I 2021, angka NPS Tokopedia sebesar 49 persen dari 567 responden. Hal ini menggambarkan bahwa sekitar 49 persen pengguna e-commerce karya anak bangsa ini memberikan rekomendasi ke konsumen lainnya. Posisi kedua adalah Shopee dengan NPS 42 persen, Lazada 32 persen, Bukalapak 32 persen dan JD.ID dengan angka NPS yang sama yaitu 32 persen.

Menurut Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef Nailul Huda, loyalitas pengguna Tokopedia yang lebih tinggi daripada kompetitornya menunjukkan bahwa platform tersebut memiliki nilai lebih dibandingkan yang lain. Hal tersebut, disebabkan oleh Beberapa faktor itu. Di antaranya kelengkapan produk, harga, sistem pembayaran, hingga layanan pengiriman barang ke konsumen.

“Tahun lalu Shopee menjadi nomor satu, lalu sekarang Tokopedia mampu bersaing. Perpindahan konsumen ini dikarenakan Tokopedia gencar dalam melakukan program untuk menarik konsumen, salah satunya ongkir gratis yang berkolaborasi dengan Gojek,” ujar Nailul dalam siaran persnya, Jumat (3/9).

Dengan banyaknya e-commerce di dalam negeri, menurut Nailul, memang membuat persaingan e-commerce dalam mengambil hati konsumen menjadi sangat ketat. Namun, dari sisi konsumen hal itu sangat baik karena memiliki keleluasan dalam memilih tempat berbelanja, maupun sebagai media pembayaran berbagai keperluan seperti tagihan listrik, internet, kartu kredit, dan lainnya.

“Untuk itu, menjaga loyalitas ini menjadi sangat penting dan tantangan. Karena walaupun konsumen puas belanja di satu e-commerce tertentu, tetap saja dia juga belanja di e-commerce lain untuk kebutuhan dia yang lain,” katanya.

NPS merupakan salah satu tolak ukur utama bagi  bisnis e-Commerce. Dipelopori oleh Fred Reichheld, penulis The Ultimate Question, NPS adalah metrik loyalitas pelanggan yang memprediksi kemungkinan seorang pelanggan membeli kembali dari penjual atau merekomendasikan langsung kepada teman.

Ada tiga kategori respons dalam NPS, yaitu promotor yang memberikan rekomendasi ke konsumen lain. Kemudian passive yang tidak bersikap dan detractors adalah tipe responden yang tidak memberikan rekomendasi.

Survey Jakpat juga menyebutkan, dari 567 responden sebanyak 91 persen menyatakan puas dan sangat puas saat bertransaksi di Tokopedia. Tingkat kepuasan konsumen Tokopedia berada di level 4.41 dari skala 1-5. Sebagai perbandingan, dari 837 responden, tingkat kepuasan Shopee berada di level 4.38 dari skala 1-5. Adapun Bukalapak yang baru sukses IPO, memiliki tingkat kepuasan 4.2 dari 204 responden.

Di tengah pandemi yang membatasi interaksi ini, sejumlah perusahaan ecommerce memiliki karakteristik produk yang paling laku yang tidak beda jauh. Di Tokopedia, Bukalapak dan JDID, produk terlaris adalah handphone accessories, home appliances, clothes, hobbies & colllection serta body care.

Berdasarkan data Similiarweb periode Januari-Juni 2021, Tokopedia merupakan platform e-commerce yang paling banyak dikunjungi masyarakat Indonesia. Per bulan, Tokopedia dikunjungi sebanyak 132,8 juta kali. Menyusul di bawahnya secara berurutan ada Shopee (116 juta kali) dan Bukalapak (28,9 juta). 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement