REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Banjir bandang akibat dari Badai Ida di empat negara bagian Amerika Serikat (AS) telah menewaskan sedikitnya 44 orang. Hujan deras yang memicu banjir besar telah menyapu mobil di jalan-jalan kota, membanjiri jalur kereta bawah tanah, hingga menghentikan penerbangan.
Di seluruh negara bagian New York, New Jersey, Pennsylvania, dan Connecticut, para warga berjibaku membersihkan air dari rumah-rumah yang tergenang banir. Penduduk di empat negara bagian tersebut juga mengalami pemadaman listrik, atap yang rusak, dan permintaan bantuan dari teman maupun anggota keluarga yang terdampak banjir.
Setidaknya 13 orang meninggal di New York. Sementara tiga tewas di Westchester County. Gubernur New Jersey Phil Murphy mengatakan, bahwa 23 warga Jersey meninggal dalam badai Ida.
Di antara korban, tiga orang ditemukan tewas di ruangan bawah tanah di wilayah Queens, New York City. seSentara empat warga Elizabeth, New Jersey, meninggal di kompleks perumahan umum yang dibanjiri air setinggi 2,4 meter.
Jalan raya berubah menjadi aliran deras seperti sungai dalam hitungan menit saat hujan turun pada Rabu (q/9) waktu setempat. Akibatnya para pengemudi terjebak di genangan air yang naik dengan cepat. Puluhan kendaraan ditemukan ditinggalkan di jalan raya daerah pada Kamis. Di Somerset County, New Jersey, setidaknya empat pengendara tewas.
Seorang korban di Maplewood Township, New Jersey, hanyut saat dia diperkirakan tengah mencoba menghilangkan puing-puing dari saluran air badai di daerah itu. "Sayangnya, lebih dari beberapa orang telah meninggal akibat kejadian ini," kata Murphy pada briefing di Mullica Hill di bagian selatan negara bagian itu.
Sementara itu ribuan orang dievakuasi setelah hujan deras mendorong tinggi permukaan air bendungan dekat Johnstown, Pennsylvania mencapai level berbahaya. Pemerintah mengatakan air sudah mulai menyusut.
Gubernur New York dan New Jersey mendesak penduduk untuk tinggal di rumah saat kru bekerja untuk membersihkan jalan raya dan memulihkan layanan ke kereta bawah tanah dan jalur kereta komuter yang melayani jutaan penduduk. Presiden AS Joe Biden pada Kamis mengatakan pemerintah federal siap memberikan semua bantuan yang diperlukan.