Jumat 03 Sep 2021 15:15 WIB

Sudin Pendidikan Jaksel: 97 Persen Siswa Sudah Divaksinasi

Dari sekitar 90 ribu siswa, sebanyak 3.000 siswa belum divaksinasi karena penyintas.

Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di SDN Pondok Labu 14 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (30/8/2021). Sebanyak 610 sekolah di Ibu Kota menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di SDN Pondok Labu 14 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (30/8/2021). Sebanyak 610 sekolah di Ibu Kota menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Kota Jakarta Selatan memastikan 97 persen siswa di wilayah Dua Jakarta Selatan meliputi Kecamatan Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Jagakarsa, dan Cilandak, telah tervaksinasi Covid-19.

"Untuk Jakarta Selatan sudah 97 persen dari sekitar 90 ribuan siswa sudah divaksinasi. Masih ada sekitar 3.000 siswa yang belum divaksinasi, mereka itu penyintas," kata Kepala Sudin Pendidikan Jakarta Selatan Satu, Joko Sugiarto.

Menurut Joko, hal itu tercapai berkat program vaksinasi yang digalakkan berbagai elemen masyarakat, termasuk bantuan dari TNI-Polri. "Kami sangat terbantu dengan adanya vaksinasi dari TNI yang sudah memvaksin lebih dari 12 ribu siswa," katanya.

Joko menjelaskan, pihaknya akan terus menggalakkan vaksinasi bagi siswa agar semakin banyak sekolah yang dapat menggelar program pembelajaran tatap muka (PTM).

"Insya Allah pekan depan harapan kita anak-anak sudah tervakasin semuanya, karena bagaimana pun PTM sudah dimulai sejak kemarin tetapi tetap terbatas," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Komandan Sesko AL, Laksamana Muda TNI Tunggul Suropati, menyatakan, pihaknya mengadakan vaksinasi guna mendukung pencapaian kekebalan komunal di tengah masyarakat.

"Sesko AL sendiri melaksanakan vaksin khusus bagi para pelajar. Pelaksanaan vaksinasi ini sudah dilaksanakan selama 14 hari. Targetnya hari ini 600 sampai 800 dosis," katanya.

Menurut Tunggul, vaksinasi massal tersebut meskipun prioritasnya untuk siswa, tapi terbuka untuk masyarakat umum yang belum divaksinasi Covid-19. "Kami juga akan mendata siswa mana yang belum divaksinasi dan terbuka untuk masyarakat umum yang belum divaksin," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement