REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei terbaru Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) menemukan bahwa mayoritas responden tak merasa puas dengan kinerja pemerintah Presiden Joko Widodo dalam menangani pandemi Covid-19. CISA baru saja meluncurkan hasil surveinya yang bertajuk Pandemi: Persepsi Publik dan Tren Politik Terkini.
Survei CISA kali ini merupakan review termin ketiga survei berkala yang telah dilakukan sebelumnya pada bulan Mei 2021. Salah satu poinnya, mayoritas responden kecewa terhadap kinerja Pemerintah Jokowi dan Ma’ruf Amin selama Pandemi Covid-19 ini.
"Kinerja Jokowi dan Ma’aruf Amin dianggap belum optimal selama pandemi Covid-19 terutama pada kuartal III ini," kata Direktur Eksekutif CISA Herry Mendrofa dalam paparan hasil surveinya pada Jumat (3/9).
Herry merinci terdapat 47,17 persen responden yang menyatakan ketidakpuasannya terhadap pemerintahan Jokowi. Adapun 38,58 persen menyatakan cukup puas. Bahkan 7,17 persen menyatakan sangat tidak puas. Hanya 3,91 persen yang sangat puas dan 3,17 persen responden menjawab tidak tahu/tidak menjawab.
"Preferensi kebijakan dan program yang diambil oleh Pemerintah seperti PPKM yang terus diperpanjang pada saat pandemi ini menjadi salah satu faktor ketidakpuasaan masyarakat," ungkap Herry.
Di sisi lain, survei CISA juga menilai kinerja menteri. Herry menyebut responden mengapresiasi sebagian Menteri/Pejabat negara yang dianggap telah bekerja optimal selama pandemi Covid-19. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mendapatkan angka kepuasan tertinggi 45,83 persen, disusul Menteri Sosial Tri Rismaharini 29,58 persen.
"Menteri Perekonomian Airlangga Hartanto meraih 9,92 persen kemudian Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan 8,25 persen," ujar Herry.
Selain itu, CISA mendapati responden menganggap bahwa masih ada Menteri/Pejabat Negara yang belum bekerja optimal.
"Sebanyak 31,25 persen memilih Menteri Perdagangan sebagai pembantu Presiden yang belum mampu memberikan kontribusi terhadap kinerja Pemeritah disusul Menteri Tenaga Kerja yang dipilih 26,41 persen, Menteri Perhubungan juga mendapatkan 23,42 persen, Menteri Koperasi dan UMKM 14,25 persen serta Kepala Staf Kepresidenan dipilih 4,67 persen," tutur Herry.
Diketahui, survei CISA dilakukan pada 27-31 Agustus 2021 dengan menyasar 1.200 responden di 34 Provinsi melalui wawancara langsung. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling dengan margin of error 2,85 persen. Adapun tingkat kepercayaan survei diklaim mencapai 85 persen.