REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalimantan Barat menyatakan, stok dan pasokan BBM jenis pertalite di Kalbar saat ini aman hingga seminggu ke depannya, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Konsumsi BBMjenis pertalite tidak ada pembatasan, berapapun kebutuhan di SPBU kita serahkan, karena pertalite termasuk BBM non subsidi," kata Sales Area Manager Pertamina Wilayah Kalbar, Weddy Surya Windrawan di Pontianak, Jumat (3/9).
Dia menjelaskan, stok BBM jenis pertalite bisa dikatakan aman sekitar 4.200 hingga 5.000 KL. Dengan jumlah tersebut diperkirakan aman untuk satu minggu ke depannya dan terus melakukan penambahan.
"Intinya pertalite tidak ada kendala, memang pada hari Sabtu dan Minggu lalu tidak ada penembusan. Jadi pertalite ini tergantung pada SPBU masing-masing," ungkapnya.
Menurut Weddy, ada SPBU yang fokus pada penjualan BBM jenis pertalite dan pertamax. Untuk pertalite, pertamax, pertamax turbo, Pertamina dex, dexlite itu pembelian tidak diatur Pertamina jadi silahkan SPBU masing-masing, berbeda dengan solar mereka dibatasi dari awal.
"Untuk BBM non subsidi seperti pertalite pembelian tidak diatur, dalam hal ini mungkin pihak SPBU lebih ingin menekankan penjualan kepada BBM Pertamax dan itu silahkan kepada SPBU. Kemarin juga ada permintaan yang tinggi untuk pertalite, sehingga kita minta SPBU menahan diri dan kami tetap menjual pertalite," ujarnya.
Pihaknya sesuai imbauan dari Kementerian Likungan Hidup dan Kehutanan, yakni mendorong masyarakat agar menggunakan BBM yang ramah lingkungan yakni BBM RON 92, mulai jenis pertamax dan sejenisnya."Karena BBM pertamax RON 92 memiliki kelebihan yang ramah lingkungan dibandingkan dengan BBM jenis premium dan pertalite yang RON-nya 90," ujarnya.
Dia menambahkan, untuk BBM RON 92 ke atas maka membuat pemakaian BBM-nya lebih irit, ramah lingkungan, dan mesin kendaraan juga lebih awet.