REPUBLIKA.CO.ID, GIDO -- Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Sumatera Utara kembali melaksanakan aksi peduli dengan menyalurkan beras kepada santri di Pesantren Hidayatullah Nias, Desa Siwalubanua 2, Kecamatan Gunung Sitoli Idanoi, Senin (30/8)
Bantuan beras tersebut merupakan realisasi dari program Sedekah Makanan Pokok Santri. Pengasuh pesantren, Ushuludin Harahap menyampaikan terima kasih kepada para donatur BMH atas bantuan beras yang diberikan.
"Pesantren yang berada di tengah perkampungan Kristen ini, membina 150-an santri, mayoritas anak tidak mampu dari keluarga prasejahtera. Bantuan ini sangat membantu kami. Saat beras sudah habis, melalui BMH, Allah kirimkan rezeki ini. Semoga para donatur diberi kelapangan rezeki," kata Ushuluddin seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Selain mengirimkan beras untuk santri di Nias, sebelumnya juga BMH mengirimkan beras untuk santri Quran di kecamatan Datu Lima Puluh dan Medan Deras, Kabupaten Batubara.
“Di sana pun ada 145 santri yang menjadi penerima bantuan beras, mereka anak anak dari warga yang bermata pencaharian nelayan penangkap Kerang" ujar Firman, implementator Program BMH.
Pengiriman beras ini bagian dari rangkaian kegiatan Muharram Bangkit yang dilakukan oleh BMH secara nasional sampai berakhirnya bulan Muharram 1443 ini.
“Melalui program Sedekah Makanan Pokok Santri, mari bersama BMH Sumut kita saling bantu memenuhi kebutuhan logistik santri yang sedang belajar di pesantren, terkhusus pesantren di daerah pedalaman dan minoritas. Dan secara umum pesantren yang belum berdaya,” ujar Firman.
Ia menegaskan, program ini tidak hanya menjalankan aspek sosial, namun lebih dari itu, dengan tercukupkan pangan santri, mereka dapat lebih fokus belajar untuk menggapai cita-citanya, kelak menjadi pribadi yang terdepan dalam mendakwahkan Islam, membela bangsa dan negara.
Kegiatan penyaluran semacam ini diharapkan menjadi inspirasi bagi semua umat untuk ikut berperan dalam memberi solusi atas permasalahan ini. “Terlebih, masih banyak pesantren-pesantren yang belum tercukupi kebutuhan pokoknya, sehingga masih butuh bantuan. Khususnya dalam pemenuhan pangan dan logistik lainnya,” paparnya.