Penanganan Kawasan Kumuh di Solo Jadi Percontohan
Red: Bilal Ramadhan
Anak-anan bermain di taman Kampung Harmoni yang berada kawasan bantaran sungai Bengawan Solo Semanggi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (2/9/2021). Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di bantaran Sungai Bengawan Solo, Semanggi tersebut menjadi proyek percontohan pertama penataan kawasan permukiman kumuh yang meliputi peningkatan infrastruktur permukiman dan pembangunan infrastruktur penanganan banjir. | Foto: Antara/Mohammad Ayudha
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah pusat akan menjadikan penanganan kawasan kumuh di Kota Solo sebagai percontohan bagi daerah lain yang ada di Indonesia.
"Saya melihat model penanganan daerah kumuh kota. Solo sudah ada cara penanganan kumuh wilayah kota, itu kita jadikan model untuk replikasi di tempat lain," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Muhadjir Effendy di sela kunjungannya di Solo.
Ia mengatakan hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, yakni agar fokus pada kelompok miskin ekstrem. "Untuk wilayah kota itu kecenderungannya di wilayah kantong kemiskinan. Penyelesaiannya tidak bisa hanya bansos tapi pendekatan lingkungan. Untuk itu di wilayah kemiskinan ekstrim ini dilakukan pendekatan secara lingkungan," katanya.
Ia mengatakan yang harus menjadi perhatian di antaranya penyediaan rumah layak huni, sanitasi, air bersih, dan penanganan yang terintegrasi. "Solo ini ada modelnya (penanganan wilayah kumuh)," katanya.
Sementara itu, Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) milik Pemkot Surakarta diterapkan di RW 23, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Menurut dia, kebijakan Pemkot Surakarta dalam menangani wilayah kumuh tersebut memakai konsep relokasi dan pembuatan jalur hijau.
"Rumah akan dibangun dengan layak huni, dan ditargetkan selesai tahun depan. Akan kita jadikan model percontohan penanganan wilayah kumuh lainnya. Bisa direplikasikan ke tempat lain," katanya.