Sabtu 04 Sep 2021 05:10 WIB

Taliban: China akan Pertahankan Kedutaannya di Kabul

Taliban akan menjadikan China mitra utama membangun Afghanistan.

Taliban tiba di Bandara Internasional Hamid Karzai setelah penarikan militer AS, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 31 Agustus 2021. Taliban menguasai penuh bandara Kabul pada Selasa, setelah pesawat AS terakhir meninggalkan landasan pacu, menandai akhir dari perang terpanjang Amerika.
Foto: AP/Khwaja Tawfiq Sediqi
Taliban tiba di Bandara Internasional Hamid Karzai setelah penarikan militer AS, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 31 Agustus 2021. Taliban menguasai penuh bandara Kabul pada Selasa, setelah pesawat AS terakhir meninggalkan landasan pacu, menandai akhir dari perang terpanjang Amerika.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban mengatakan pada Kamis malam bahwa China akan mempertahankan kedutaannya di ibu kota Afghanistan, Kabul. Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengumumkan kabar itu setelah Abdul Salam Hanafi, wakil direktur kantor politik Taliban di Doha, Qatar, berbicara melalui telepon dengan Wakil Menteri Luar Negeri China Wu Jianghao.

“Kedua belah pihak membahas situasi negara yang sedang berlangsung dan hubungan di masa depan,” kata Shaheen.

Baca Juga

“Hubungan kami akan meningkat dibandingkan dengan masa lalu,” ujar dia mengutip Wu.

Menurut Shaheen, Afghanistan dapat memainkan peran penting dalam keamanan dan pengembangan kawasan. Dia mengatakan China akan meningkatkan bantuan kemanusiaannya ke Afghanistan, terutama untuk pengobatan Covid-19.

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/taliban-china-akan-pertahankan-kedutaannya-di-kabul/2354444.

Pada Rabu, Taliban mengatakan China akan menjadi mitra utamanya dan membantu membangun kembali Afghanistan. "China akan menjadi mitra utama kami dan merupakan peluang besar bagi kami karena siap untuk berinvestasi di negara kami dan mendukung upaya rekonstruksi," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh surat kabar Italia La Repubblica.

Sebelumnya, Sher Mohammad Abbas Stanekzai, kepala kantor politik Taliban di Qatar, bertemu dengan Simon Gass, perwakilan khusus Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk transisi Afghanistan.

“Pertemuan itu berfokus pada bantuan kemanusiaan, keamanan dan masalah politik serta hubungan bilateral,” kata Muhammad Naeem Wardak, juru bicara Taliban lainnya.

Mengutip delegasi Inggris, dia mengatakan mereka telah menggandakan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan dan siap untuk terus bekerja sama dengan Imarah Islam dalam hal ini.

sumber : Anadolu
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement