REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga akan mendukung menteri yang bertanggung jawab pada program vaksinasi, Taro Kano sebagai penggantinya. Jumat (3/9) lalu Suga mengatakan tidak akan maju dalam pemilihan ketua partai mendatang.
Sabtu (4/9) stasiun televisi Nippon News Network melaporkan kandidat-kandidat ketua partai mulai melakukan manuver politik. Satu jam setelah Suga mengatakan mundur usai menjabat sebagai perdana menteri selama satu tahun. Stasiun televisi TBS melaporkan Kano akan maju dalam pemilihan ketua partai berkuasa Liberal Democratic Party (LDP).
Pada wartawan Kano mengatakan ia ingin berbicara dengan rekan-rekan partainya sebelum memutuskan untuk maju. Suga diperkirakan akan tetap berkuasa sampai ketua partai LDP yang baru terpilih dalam pemilihan yang dijadwalkan pada 29 September mendatang.
Ketua LDP otomatis akan menjadi perdana menteri sebab partai itu berkuasa di parlemen. Kono yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Luar Negeri cukup populer di kalangan pemilih muda.
Pria berusia 58 tahun itu membangun reputasinya melalui Twitter di mana ia memiliki 2,3 juta pengikut. Sangat jarang politikus Jepang yang didominasi orang tua memiliki pengikut di media sosial sebanyak itu.
Mantan menteri luar negeri Fumio Kishida juga sudah mengungkapkan siap untuk maju. Beberapa kandidat juga sudah menyuarakan ketertarikan mereka.
Pengamat mengatakan dengan tidak adanya calon unggulan maka Suga akan mengawasi proses kampanye dengan ketat. Ia dapat memberi pengaruh pada dua faksi terbesar di LDP dan anggota parlemen dari sayap konservatif.
TBS melaporkan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang digantikan Suga tahun lalu setelah berkuasa selama delapan tahun mendukung penggantinya untuk maju dalam pemilihan ketua partai LDP. Setelah Suga mundur kini ia mendukung mantan menteri dalam negeri Sanae Takaichi yang dekat dengannya.
Bila terpilih maka Sanae akan menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang. Tapi ia kesulitan mengumpulkan dukungan 20 anggota parlemen LDP untuk maju dalam pemilihan. Dukungan Abe dapat meningkatkan peluangnya.
Kishida mengatakan bila terpilih ia tidak akan meningkatkan pajak pendapatan nasional yang sebesar 10 persen. Ia menegaskan akan menggelontorkan paket bantuan ekonomi baru senilai puluhan triliun yen dengan menerbitkan lebih banyak obligasi pemerintah.
"Saya tidak mempertimbangkan menyentuh pajak penjualan saat ini, kita harus mempertimbangkan keuangan Jepang melalui sudut pandang bagaimana menggunakan hasil dari pertumbuhan ekonomi," katanya, dikutip dari Reuters.