Ahad 05 Sep 2021 10:41 WIB

Karya Banksy Kembali Dilelang dengan Harga Lebih Tinggi

"Love is in the Bin" Banksy diprediksi terlelang hingga 6 juta poundsterling.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Kreasi seniman Banksy Love is in the Bin.
Foto: EPA
Kreasi seniman Banksy Love is in the Bin.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Karya seni Banksy yang secara sensasional terjual seharga 1,4 juta dolar AS kembali dijual. Lelang terbaru ini menawarkan harga beberapa kali lipat dari harga sebelumnya.

Juru lelang Sotheby's mengatakan bahwa karya "Love is in the Bin" akan ditawarkan pada penjualan di London pada 14 Oktober. Karya tersebut memiliki perkiraan pra-penjualan empat juta pound hingga enam juta pound.

Baca Juga

Karya ini terdiri dari kanvas setengah keluar dari figuranya seperti sedang dihancurkan dengan gambar seorang gadis meraih balon merah berbentuk hati tersisa di dalamnya. Gambar tersebut kemudian dikenal sebagai "Girl With Balloon" dan dijual di Sotheby's pada Oktober 2018.

Ketua Seni Modern dan Kontemporer Sotheby, Alex Branczik, menggambarkan "Love is in the Bin" sebagai karya seni Banksy terbaik dan ikon sejati dari sejarah seni terkini. “Love is in the Bin lahir dari kejadian artistik paling spektakuler di abad ke-21,” katanya.

"Ketika 'Girl With Balloon' 'menghancurkan diri sendiri' di ruang penjualan kami, Banksy memicu sensasi global yang sejak itu menjadi fenomena budaya," kata Branczik.

Karya seni tersebut akan melakukan perjalanan dan dipamerkan kepada publik di London, Hong Kong, Taipei, dan New York menjelang penjualannya bulan depan. Bansky tidak pernah mengonfirmasi identitas lengkapnya. Dia memulai kariernya dengan cat semprot bangunan di Bristol, Inggris, dan telah menjadi salah satu seniman paling terkenal di dunia.  Gambaran yang nakal dan sering menyindir merupakan ciri khasnya.

"Girl With Balloon" awalnya muncul di dinding di London timur dan telah direproduksi tanpa henti. Gambar ini menjadi salah satu gambar Banksy yang paling terkenal, dilansir dari Reuters, Ahad (5/9).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement