REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rombongan delegasi United Arab Emirate (UAE) yang terdiri dari Menteri Perdagangan UAE, Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi serta Ketua Kadin UAE Abdullah Muhammad All Mazoui, menyambangi kantor Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, di Menara Kadin, akhir pekan lalu.
Kunjungan tersebut adalah kelanjutan dari Penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dengan UAE yang digelar di Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, sempat mempresentasikan pandangannya terkait kelanjutan dari penandatanganan kesepakatan antara kedua negara pada delegasi UAE. Arsjad menjelaskan, pentingnya peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Di Indonesia, UMKM menyumbang enam puluh persen GDP, dan sembilan puluh tujuh persen lapangan pekerjaan," ujar Arsjad Rasjid, dalam siaran persnya, Ahad (5/8)
Arsjad Rasjid menjelaskan, bahwa banyak kendala yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia. Sehingga, UMKM di Indonesia bisa dikatakan tidak semaju negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Mayoritas UMKM di Indonesia, kata dia, tidak berbadan hukum. Hal itu disebabkan antara lain karena mereka kesulitan mengurus pajak. Selain itu, UMKM di Indonesia juga punya kendala dalam mengakses pasar, serta mengakses pendanaan.
"Apa artinya ini untuk Indonesia UAE CEPA, adalah buka pasar ekspor untuk UMKM, melalui capacity building dan inkubasi," katanya.
Di hadapan delegasi UAE, Ketua Umum Kadin Indonesia memaparkan, bahwa sudah 23 persen dari Warga Negara Indonesia yang sudah divaksinasi, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik seiring kesuksesan pemerintah menekan tingkat penyebaran virus. Dia berharap, kesepakatan antara kedua negara bisa dimanfaatkan untuk mengakselerasi percepatan penanggulangan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19, untuk kedua negara.
Sementara menurut Ketua Kadin UAE Abdullah Muhammad All Mazoui, kedua negara harus sama-sama bisa memanfaatkan kesepakatan. "Saya meyakini, di kedua belah pihak ada keinginan yang sangat besar untuk sama sama mensukseskan kesepakatan ini," katanya.