Ahad 05 Sep 2021 12:49 WIB

BRI Optimistis Ekonomi Nasional Kembali Pulih

Aset Himbara secara kumulatif pada kuartal II 2021 tumbuh 7,7 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Logo Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Foto: Antara
Logo Bank Rakyat Indonesia (BRI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengaku optimistis terhadap pemulihan ekonomi nasional. Hal ini mengingat kinerja ekonomi pada kuartal II 2021 tumbuh positif.

Ketua BRI Sunarso mengatakan kinerja Bank Himpunan Milik Negara (Himbara) pada kuartal II 2021 juga tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19.

“Pada semester pertama 2021 dan optimisme hingga akhir tahun ini hadir, karena kebijakan pemerintah yang tepat dalam merespons krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19," ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Ahad (5/9).

Menurutnya Himbara dalam menghadapi krisis akibat pandemi ini memprioritaskan keberlanjutan usaha. Jika pada situasi normal, Himbara ingin mempertahankan likuiditas, kualitas, dan profitabilitas, maka pada situasi pandemi Covid-19, Himbara menurunkan profitabilitas.

“Pada kondisi yang sangat menantang ini kita tidak boleh kalah, tetap menang, namun dengan skor yang lebih tipis 2-1. Maka kemudian yang harus kita jaga adalah likuiditas dan kualitas, boleh lah kita menurunkan profitabilitas," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan pihaknya optimistis ekonomi dapat lebih berputar pada sisa tahun ini dengan terdorong oleh berbagai penyaluran stimulus dan beragam bantuan pemerintah. Himbara, katanya, berupaya mendukung iklim bisnis agar menguat.

"Dengan penerapan risk management yang baik dan tepat, kami optimistis mampu menjaga kinerja tetap positif hingga akhir tahun," ucapnya.

Tercatat aset Himbara secara kumulatif pada kuartal II 2021 tumbuh 7,7 persen menjadi Rp 3.904,30 triliun. Aset tersebut tersalurkan dalam bentuk kredit senilai Rp 2.552,9 triliun.

Kemudian penyaluran kredit Himbara tumbuh 5,4 persen dan penghimpunan dana masyarakat naik 8,7 persen (yoy) menjadi Rp 2.948,78 triliun.

Lalu non performing loan (NPL) terkelola cukup ideal kisaran tiga persen. Dari sisi laba, Himbara mampu membukukan Rp 29,9 triliun atau tumbuh 18,4 persen.

"Khusus BRI, hingga Juni 2021 aset tumbuh 7,8 persen (yoy) dengan pinjaman tumbuh lima persen (yoy). Dana pihak ketiga tumbuh 6,5 persen dan laba tumbuh 22 persen mencapai Rp 12,45 triliun," tutur dia. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement