REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mengungkapkan telah terjadi 48 kali gempa bumi di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama Agustus. Sebanyak 36 gempa bumi terjadi di laut dan tersebar di selatan Pulau Jawa dan 12 gempa bumi terjadi di darat.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan 36 gempa bumi yang terjadi di laut selatan Pulau Jawa akibat subduksi yaitu pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia. Sedangkan 12 gempa bumi di darat dengan kedalaman dangkal terjadi sebagai aktivitas sesar lokal.
"Kejadian gempa tertinggi terjadi pada 4 Agustus sebanyak enam kejadian. Kedalaman gempa bumi bervariasi pada rentang satu hingga 129 km sedangkan magnitudo terbesar adalah 4,9 dan magnitudo terkecil adalah 1,6," ujarnya melalui keterangan resmi, Ahad (5/9).
Sepanjang Agustus terdapat satu rangkaian gempa doublet yaitu rangkaian gempa dengan kekuatan gempa hampir sama dalam waktu dan lokasi yang berdekatan pada 7 Agustus. Gempa doublet terjadi pukul 20.11 WIB dengan magnitudo 4,1 dan pukul 20.17 dengan magnitudo 4.0.
Gempa tersebut berada di kedalaman 25 kilometer terasa di Tasikmalaya, Cikelet, Cikajang, Sayangheulang, Pangalengan, Singajaya, serta di wilayah Bungbulan. Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Teguh pun mengajak masyarakat untuk menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa bumi.