Ahad 05 Sep 2021 17:50 WIB

Meteorit Mars Terbesar di Dunia Dipamerkan

Batuan yang dinamakan Taoudenni 002 memiliki berat 14,5 kg.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Batuan dari Mars yang dinamakan Taoudenni 002 memiliki berat 14,5 kg.
Foto: Maine Mineral and Gem Museum di Bethel
Batuan dari Mars yang dinamakan Taoudenni 002 memiliki berat 14,5 kg.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW MEXICO -- Potongan batu Planet Mars yang pernah jatuh ke Bumi ditampilkan untuk pertama kalinya. Potongan batu yang besar dan kuat itu memiliki berat 14,5 kg dan memiliki lebar 25 cm.

Dilansir dari Live Science, Ahad (5/9), pameran itu diresmikan Rabu (1/9) di Maine Mineral and Gem Museum di Bethel. Di lokasi ini juga menampung sekitar 6.000 batuan luar angkasa, termasuk bagian terbesar dari batuan bulan dan batuan beku tertua, yang terbentuk dari aktivitas vulkanik, di tata surya.

Baca Juga

Gumpalan batu itu berakhir di Bumi setelah asteroid atau komet besar meledakannya dari permukaan Mars.

“Batu Mars bisa jatuh ke Bumi sebagai meteorit. Batuan dikeluarkan dari Mars oleh peristiwa besar dan energik,” kata Carl Agee, direktur Institute of Meteoritics di University of New Mexico kepada Live Science.

“Batuan Mars, bernama Taoudenni 002 sejauh ini adalah meteorit Mars utuh terbesar yang belum dipecah di Bumi,” kata Agee, yang terlibat dalam memastikan batu itu memang berasal dari Planet Merah.

Ada sekitar 300 keping batu Mars di Bumi, dengan total sekitar 227 kg. Namun, kolektor sering memecahnya untuk menjualnya secara terpisah, sehingga jumlah sebenarnya meteorit Mars yang diketahui di Bumi adalah antara 100 dan 150. Setelah dampak kuat mengeluarkan batu dari Mars, batuan itu melayang melalui ruang angkasa dan akhirnya berakhir di orbit melintasi Bumi mengelilingi Matahari.

Seorang pemburu meteor lokal menemukan Taoudenni 002 di dekat tambang garam gurun di Mali sebelum pedagang meteorit terkemuka dunia Darryl Pitt membelinya untuk Maine Mineral and Gem Museum pada April 2021.

“Kejatuhan meteorit tidak disaksikan, tetapi kemungkinan baru terjadi. Dalam beberapa 100 tahun terakhir mungkin, karena kondisinya yang terpelihara dengan baik,” tambahnya.

Setelah memperoleh meteorit di Mali, Pitt mengirim sampel kecil baru itu ke Agee untuk memastikan asalnya. Meteorit Mars memiliki tanda kimia tertentu, dan mineral serta elemen di Taoudenni 002 sangat cocok dengan mineral Mars yang diketahui.

“Ini adalah shergottite, yang merupakan jenis utama meteorit Mars. Batuan ini mengandung mineral olivin, piroksen dan feldspar yang ditransformasikan dengan kejut, yang terbentuk dari dampak Mars yang mengeluarkannya,” ujar Agee.

Komposisi meteorit juga mengisyaratkan bagaimana batu itu terbentuk. Kemungkinan besar terbentuk dalam episode vulkanik Mars lebih dari 100 juta tahun lalu.

“Bahkan batuan Mars yang lebih besar mungkin tersembunyi di Bumi berpotensi terkubur di bawah gundukan pasir di Sahara atau jauh di dalam es di Antartika, atau mungkin di dasar lautan,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement