Ahad 05 Sep 2021 15:35 WIB

Bansos di Aceh Besar Belum Tersalurkan, Risma Luapkan Amarah

"Ayo hilangkan ego, tujuan kita adalah membantu masyarakat," kata Risma.

Rep: Febryan. A/ Red: Andri Saubani
Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Foto: ANTARA/Rony Muharrman
Menteri Sosial Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali emosi dan marah karena adanya bantuan sosial (bansos) belum tersalurkan kepada masyarakat. Kali ini, Risma meluapkan emosinya kepada perwakilan bank BUMN di Aceh.

Kemarahan Risma itu meluap dalam rapat Penyelesaian Masalah Distribusi Bansos di Aceh, Kamis (2/9). Rapat mulai tegang ketika Risma menyebut bansos Program Keluarga Harapan (PKH) masih dalam proses distribusi kepada 1.300 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Aceh Besar. Ada juga 500 KPM yang tidak terdistribusi.

Baca Juga

"Ini Aceh Besar kok banyak sekali, kenapa?" kata Risma sebagaimana tampak dalam video yang diunggah akun YouTube Kemensos, Linjamsos Oke, Ahad (5/9).

Salah seorang pimpinan bank pelat merah, yang bertanggung jawab dalam penyaluran itu, beralasan, penyaluran terkendala karena 1.027 KPM tidak hadir saat tahap sosialisasi. Oleh karena itu, Risma meminta bansos PKH yang belum disalurkan agar diurus oleh PT Pos Indonesia saja.

PT Pos Indonesia, kata Risma, akan mengantar bansos PKH ke rumah KPM masing-masing meski jaraknya mencapai 20 kilometer (km). Ia pun meminta pihak bank menyerahkan data KPM yang belum menerima bansos kepada PT Pos Indonesia dengan disaksikan oleh Kepala Dinas Sosial.

"Ayo hilangkan ego, tujuan kita adalah membantu masyarakat," kata Risma mengingatkan.

Sejurus kemudian, perwakilan bank pelat merah itu menyampaikan pernyataan singkat yang ternyata menyulut emosi Risma. "Sebetulnya bukan tidak terdistribusi, (tapi) pada waktu kita undang mereka belum datang," kata perwakilan bank itu.

Risma langsung meluapkan kemarahannya. Nada suaranya meninggi. Risma menyebut, penjelasan pihak bank itu sama saja artinya bahwa ada bansos PKH yang belum tersalurkan. Risma merasa kesal lantaran pernyataan itu disampaikan setelah dirinya menyampaikan solusi panjang lebar.

"Ngapain aku rapat susah-susah. Bapak ini, haduh. Balik-balik (bahasanya). Capek aku, pak, dikira aku enggak capek apa," kata Risma meluapkan amarahnya.

Risma berkata, seharusnya pihak bank itu menyelesaikan persoalan ini sebelum dirinya mendatangi Aceh. Tapi, nyatanya tak diselesaikan.

"Marah aku jadinya, Pak. Aku sudah usaha enggak marah, bapak bikin marah," kata Risma. Perwakilan bank itu hanya mengangguk-angguk mendengar kemarahan eks Wali Kota Surabaya itu.

Risma melanjutkan, solusi permasalahan ini dengan menggunakan jasa Pos Indonesia, bukan berarti pihak bank tidak bisa bekerja. Hanya saja, memang KPM tak bisa mendatangi tempat sosialisasi karena jarak yang jauh dan mereka juga tak memiliki kendaraan.

"Saya ngomong bukan bapak enggak bisa. Nanti bapak datang lagi, karena terlalu jauh orangnya enggak datang lagi. Sampai berapa kali bapak mau begitu?," ujarnya.

Risma menambahkan, jajarannya juga akan memberikan akses pengambilan PKH sekali enam bulan kepada KPM yang tempat tinggalnya jauh. Normalnya, program bansos PKH bisa diambil setiap tiga bulan sekali.

Sebelumnya, Risma juga meluapkan kemarahannya terkait penyaluran bansos di Jember, Jawa Timur, Ahad (29/8). Risma marah kepada perwakilan bank BUMN karena ada 8.000 bansos yang belum disalurkan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement