Ahad 05 Sep 2021 15:55 WIB

Kemenkes: Stok Obat Pasien Covid-19 Cukup Hingga Desember

Ada beberapa obat bahkan sudah diproduksi sendiri seperti fapivirapir dan remdisivir.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Seorang petugas kesehatan membawa paket obat gratis untuk orang yang dites positif COVID-19 di fasilitas Kementerian Kesehatan di Guatemala City, Rabu, 25 Agustus 2021
Foto: AP/Moises Castillo
Seorang petugas kesehatan membawa paket obat gratis untuk orang yang dites positif COVID-19 di fasilitas Kementerian Kesehatan di Guatemala City, Rabu, 25 Agustus 2021

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan persediaan obat-obatan untuk penanganan pasien Covid-19 di Tanah Air tercukupi. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan persediaan obat-obatan bahkan cukup hingga akhir tahun.

"(Persediaan obat Covid-19), aman kalau sekarang kita punyat stok cukup sampai Desember," ujar Nadia saat dikonfirmasi, Ahad (5/9).

Baca Juga

Nadia mengatakan, persediaan obat-obatan Covid-19 ini meliputi obat yang tidak berbayar atau paket gratis untuk isolasi mandiri maupun obat saat perawatan di rumah sakit. Menurut Nadia, persediaan obat Covid-19 ini tercukupi karena obat Covid-19 sudah diproduksi sendiri.

"Ada beberapa obat bahkan sudah produksi sendiri seperti fapivirapir dan remdisivir," kata Nadia

Nadia juga memastikan kecukupan persediaan obat-obatan Covid-19 ini sudah dihitung jika ada lonjakan kasus hingga akhir tahun. Sebab, Satgas sebelumnya juga mulai mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) Oktober mendatang maupun libur akhir tahun.

"Tidak, sudah diperhitungkan buffer juga kalau ada potensi lonjakan kasus," ujar Nadia yang juga Juru bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 tersebut.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengecek langsung ketersediaan obat di salah satu apotek Kimia Farma di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Sabtu (4/9). Erick mengatakan, pengecekan langsung diperlukan untuk dapat memastikan ketersediaan obat-obatan, khususnya untuk Covid-19.

"Saya ingin memastikan obat-obat tersedia, jangan sampai kita lengah walaupun situasi sudah menurun," kata Erick kepada wartawan.

Erick mengatakan, ketika obat mulai sulit dicari ketika situasi Covid-19 meningkat, masih dapat dimaklumi karena permintaan tinggi. "Tapi, yang lebih bahaya lagi, ketika sudah terjadi penurunan tapi obat tidak siap, itu parah," katanya.

Dari hasil peninjauan langsung tersebut, Erick memastikan ketersediaan obat di apotek-apotek Kimia Farma masih terjaga dengan pelayanan yang optimal dari para pelayan apotek. Ia juga memastikan aplikasi Farma Plus yang disiapkan pemerintah untuk mengecek stok obat Covid-19 di apotek-apotek sudah berjalan dan bermanfaat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement