REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia bekerja sama dengan Siloam Hospitals meluncurkan promo khusus bertajuk "Terbang Sehat dengan Tes PCR dan Antigen Rp 1" bagi penumpang Garuda Indonesia terpilih.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan promo khusus ditujukan untuk penumpang yang telah memiliki tiket penerbangan dari beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Denpasar, Surabaya, Jogja, Medan, dan Labuan Bajo untuk periode penerbangan 6 September hingga 12 September 2021.
"Para penumpang terpilih akan mendapatkan e-voucher untuk selanjutnya mendaftarkan diri melakukan tes PCR atau antigen melalui website Rumah Sakit Siloam," ujar Irfan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (5/9).
Irfan mengatakan kerja sama ini merupakan upaya bersama antara Garuda Indonesia dan Siloam Hospitals untuk memberikan apresiasi bagi pengguna jasa Garuda Indonesia dengan menghadirkan nilai tambah layanan penerbangan bagi mereka yang akan melaksanakan penerbangan khususnya di masa pandemi ini.
Menurut Irfan, kerja sama ini sejalan dengan komitmen Garuda menghadirkan pengalaman penerbangan yang aman dan nyaman melalui berbagai kemudahan aksesibilitas layanan penerbangan di era kenormalan baru selaras dengan upaya penerapan protokol kesehatan yang secara konsisten dijalankan di seluruh touch point layanan penerbangan Garuda Indonesia
"Kami memahami adaptasi dengan era kenormalan baru ini telah mengubah pola prilaku dan preferensi masyarakat dalam melaksanakan perjalanan udara," ungkap Irfan.
Irfan berharap kerja sama ini semakin mempermudah pengguna jasa yang akan mempersiapkan dokumen perjalanan khususnya untuk kebutuhan test PCR dan Antigen bersama dengan Siloam Hospitals sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan terpercaya di Indonesia.
Deputy President Director Siloam Hospitals Group Caroline Riady berharap masyarakat dapat menggunakan kesempatan ini untuk keamanan dan kenyamanan perjalanan.
"Di masa pandemi, mobilitas dan interaksi masih harus kita kurangi sesuai dengan Protokol Kesehatan. Namun, kebutuhan untuk bepergian misalnya karena urusan dinas, kebutuhan keluarga mendesak, dan lain-lain tentunya masih tetap ada," kata Caroline.