Ahad 05 Sep 2021 17:49 WIB

Bank Mandiri Kembali akan Salurkan Bantuan Subsidi Upah

Bank Mandiri telah menyalurkan BSU kepada total 800 ribu pekerja atau buruh.

Petugas teller melayani nasabah di Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman, Jakarta, Senin (23/8). Bank Mandiri sebagai mitra pemerintah kembali akan menyalurkan bantuan subsidi upah (BSU) kepada pekerja atau buruh.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Petugas teller melayani nasabah di Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman, Jakarta, Senin (23/8). Bank Mandiri sebagai mitra pemerintah kembali akan menyalurkan bantuan subsidi upah (BSU) kepada pekerja atau buruh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri sebagai mitra pemerintah kembali akan menyalurkan bantuan subsidi upah (BSU) kepada pekerja atau buruh. Sebelumnya, perseroan telah menyalurkan BSU kepada total 800 ribu pekerja atau buruh.

Nilai yang telah disalurkan sebesar Rp 800 miliar yang dilakukan dalam dua batch penyaluran, yakni pada 11 Agustus 2021 dan 21 Agustus 2021. Sedangkan, nilai bantuan subsidi gaji atau upah yang disalurkan yakni sebesar Rp 1 juta per pekerja atau buruh untuk periode dua bulan yaitu Agustus dan September 2021.

Baca Juga

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas dalam keterangan di Jakarta, Ahad (5/9), mengatakan, saat ini pihaknya juga sedang memproses penyaluran BSU batch ketiga bagi penerima yang dilakukan pembukaan rekening baru sebanyak 324.545.

"Atas rekening tabungan baru yang telah terbentuk, selanjutnya oleh Kemenaker akan diverifikasi. Setelah itu Bank Mandiri akan menyalurkan dana BSU kepada penerima BSU yang lolos verifikasi Kemenaker," ujar Rohan.

Rohan melanjutkan, komitmen kuat perseroan pada program BSU dilatarbelakangi keinginan Bank Mandiri untuk menyukseskan agenda pemulihan ekonomi nasional (PEN) guna menjaga momentum laju pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi pandemi COVID-19. Program BSU diinisiasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dengan melibatkan beberapa institusi lainnya seperti BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) sebagai penyedia data penerima bantuan dan Bank Mandiri serta anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) lainnya sebagai bank penyalur.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan IdaFauziyah dalam kunjungan kerja ke Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/8) kemarin berkesempatan mengunjungi beberapa penerima BSU yang disalurkan Himbara. Didampingi Regional CEO Bank Mandiri VII/Jawa 2 Dessy Wahyuni, Menaker juga bertatap muka dan berdialog dengan penerima BSU yang disalurkan Bank Mandiri. 

Khusus untuk Kota Semarang, total dana BSU yang telah disalurkan Bank Mandiri pada tahun 2021 sebanyak Rp 72 miliar.

Sejak diluncurkan pada pertengahan 2020, Bank Mandiri bersama bank Himbara lainnya telah menyalurkan total BSU kepada 10,2 juta pekerja atau buruh di seluruh Indonesia dengan nilai penyaluran bantuan sebesar Rp 12,26 triliun. Kemudian, pada 2021, bank Himbara kembali berpartisipasi dalam penyaluran BSU yang rencananya akan disalurkan kepada 8,7 juta pekerja atau buruh di seluruh Indonesia dengan total nilai penyaluran bantuan sebesar Rp 8,7 triliun.

"Sejak awal, Bank Mandiri telah menjalankan fungsi sebagai agent of development dan kami siap untuk terus mendorong penyaluran program bantuan kepada masyarakat, termasuk pada masa seperti saat ini," ujar Rohan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement