REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jika sebelumnya di area lobi M Bloc Space terdapat beberapa gallery foto kegiatan umum, namun kali ini ada yang berbeda, terpampang partisi yang berjejer menampilkan foto-foto masterplan sebuah kawasan mewarnai area lobi M Bloc Space. Jejeran foto-foto tersebut cukup menyita perhatian para pengunjung M Bloc Space kala itu. Pada Jumat (3/8) telah digelar pameran karya sayembara gagasan masterplan optimalisasi aset milik Peruri di kawasan Palatehan, Jakarta Selatan. Pameran ini akan berlangsung hingga Ahad pekan depan, 12 September 2021, yang menampilkan mahakarya dari para peserta sayembara tersebut.
Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya mengatakan, sayembara gagasan masterplan ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan kawasan Peruri Palatehan. Diharapkan, ini menjadi kawasan multifungsi yang dinamis, kreatif, inovatif serta menjadi kawasan komersial yang unik di Jakarta Selatan. Salah satu gagasan masterplan yang harus dilakukan adalah dapat terintegrasi dengan transportasi publik seperti MRT, TransJakarta, bus kota dan alat transportasi lainnya sehingga hal tersebut dapat mendukung terwujudnya kawasan yang ramah lingkungan.
“Sejalan dengan pengembangan bisnis non-core dalam bentuk optimalisasi aset, Peruri bekerja sama dengan anak perusahaan Peruri Properti dan Ikatan Arsitektur Indonesia menyelenggarakan Sayembara Gagasan Masterplan Optimalisasi Aset Palatehan Peruri untuk mewujudkan kawasan yang memiliki spirit global/internasional melalui pemanfaatan aspek teknologi serta digital sebagai pusat aktivitas, namun tetap mempertahankan nilai dan identitas bangsa Indonesia," Dwina seperti dalam keterangan resminya, Ahad (5/9).
Ketua Bidang Sayembara Arsitektur, Ruben Tangido mengatakan, peserta yang mengikuti sayembara gagasan masterplan kali ini ada 62 karya. Dari 62 karya tersebut, panitia inti sayembara bersama tim juri menyeleksi karya peserta hingga telah ditentukan juara 1 sampai 3 serta juara harapan 1 dan 2.
"Para peserta sayembara kali ini juga dituntut untuk mampu menjawab tantangan tersendiri di antaranya tidak mengabaikan aspek bangunan cagar budaya Peruri," kata dia.