Ahad 05 Sep 2021 21:11 WIB

Paralimpiade Tokyo 2020 Resmi Ditutup

sudah waktunya bagi saya untuk menyatakan Paralimpiade Tokyo 2020 ditutup

 Seiko Hashimoto, presiden Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo berbicara saat upacara penutupan di Stadion Olimpiade pada Olimpiade Musim Panas 2020, Minggu, 8 Agustus 2021, di Tokyo, Jepang.
Foto: AP/Dan Mullen/Pool Getty Images
Seiko Hashimoto, presiden Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo berbicara saat upacara penutupan di Stadion Olimpiade pada Olimpiade Musim Panas 2020, Minggu, 8 Agustus 2021, di Tokyo, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC), Andrew Parsons, resmi menutup Paralimpiade Tokyo 2020, yang telah diundur setahun karena pandemi, dalam upacara penutupan yang digelar di di Stadion Nasional, Jepang, Ahad (5/9) malam.

"Saya tidak menyangka perjalanan, pertandingan hampir selesai... Saya tidak ingin melakukan ini, tetapi sudah waktunya bagi saya untuk menyatakan Paralimpiade Tokyo 2020 ditutup," kata Parsons.

Selama 12 hari, Parsons mengatakan, para atlet telah memberikan harapan, membuka pemikiran, dan yang terpenting "atlet mengubah kehidupan."

"Paralimpiade membantu mewujudkan mimpi banyak orang di Tokyo dan memberikan harapan bagi yang menonton di rumah," ujar Parsons.

Parsons juga berterima kasih kepada masyarakat Jepang yang membuat Paralimpiade dapat digelar. Tidak hanya itu, dia juga memberikan apresiasi kepada tim IPC, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Gubernur Tokyo Yuriko Koike dan Presiden panitia penyelenggara Tokyo Games, Seiko Hashimoto.

Tak lupa Parsons juga berterima kasih kepada federasi internasional, ofisial dan atlet-atlet yang berpartisipasi, serta relawan yang membawa energi dalam penyelenggaraan Paralimpiade Tokyo.

"Semua atlet Paralimpiade di seluruh dunia, sampai jumpa di Paris tiga tahun lagi," tutup Parsons.

Sebelum pidatonya, Parsons menyerahkan bendera Paralimpiade kepada Walikota Paris Anne Hidalgo, yang akan menjadi tuan rumah Paralimpiade selanjutnya.

Pada pengujung upacara penutupan, para musisi termasuk paduan suara menyanyikan lagu "What a Wonderful World" ciptaan Bob Thiele yang direkam pertama kali oleh Louis Amstrong.

Kaldron api Paralimpiade Tokyo kemudian ditutup, kembang api kembali menyala di atas stadion untuk terakhir kalinya, "Arigato" terpampang di layar, diikuti dengan tulisan "See you in Paris 2024."

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement