REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Arema FC Eduardo Almeida menyatakan bahwa bermain terorganisasi menjadi kunci di balik keberhasilan skuadnya menahan imbang PSM Makassar dengan skor 1-1 dalam laga Liga 1 Indonesia di Stadion Pakansari Bogor pada Ahad (5/9). Padahal, Arema harus berlaga dengan 10 orang sejak menit keempat.
"Para pemain tampil sangat baik, sangat terorganisasi. Mereka bekerja keras sepanjang pertandingan," ujar Eduardo dalam konferensi pers virtual setelah pertandingan, yang diikuti di Jakarta, Ahad.
Juru taktik asal Portugal itu puas dengan performa anak-anak asuhnya yang disiplin dan bertahan dengan baik dari serangan-serangan PSM. Menurut Eduardo, para pemainnya mampu keluar dari situasi sulit setelah Jayus Hariono dikartu merah akibat melanggar gelandang PSM Sutanto Tan.
Skuad Singo Edan bahkan mencetak gol terlebih dahulu dan menciptakan kesempatan-kesempatan berbahaya meski tak sampai menghadirkan gol tambahan. "Kartu merah itu membuat perbedaan. Kami jadi tak leluasa menguasai bola. Laga ini sulit. Namun, begitu pun, kami bisa membuat beberapa peluang. Selamat untuk para pemain," jelas Eduardo.
Gelandang Hanif Sjahbandi, yang melesakkan gol Arema pada laga tersebut, juga bangga dengan perjuangan rekan-rekannya. Skuad Arema sukses menjalankan strategi dengan baik dan dapat menuntaskan laga dengan satu poin.
"Kami bahu-membahu menjalankan instruksi pelatih. Kami berjuang sebagai satu tim. Sulit sekali bertanding dengan 10 pemain, tetapi kami bisa melewatinya. Saya bangga dengan kinerja tim," kata Hanif.
Arema FC yang bermain dengan 10 orang sejak menit keempat, setelah Jayus Hariono dikartu merah, berhasil menahan imbang PSM dengan skor 1-1 dalam laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2021/2022.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, itu, Arema justru unggul terlebih dahulu melalui gol penalti Hanif Sjahbandi pada menit ke-22. PSM menyamakan kedudukan satu menit setelahnya melalui tendangan Ilham Udin Armaiyn.