Senin 06 Sep 2021 07:44 WIB

Israel Kembali Buka Pariwisata untuk Tur Kelompok Kecil

Turis dari negara-negara dalam daftar hijau, kuning, dan oranye akan diizinkan Israel

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Kota tua Yerusalem, Israel, salah satu kawasan wisata di Israel.
Foto: EPA
Kota tua Yerusalem, Israel, salah satu kawasan wisata di Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM  -- Israel akan kembali membuka sektor pariwisata untuk tur kelompok kecil wisatawan asing dari negara tertentu mulai 19 September. Tur kelompok wisatawan asing yang terdiri antara 5 dan 30 orang dari negara-negara dalam daftar hijau, kuning, dan oranye akan diizinkan memasuki Israel.

Tur kelompok wisatawan asing tersebut diizinkan masuk ke Israel dengan syarat semua anggota tur sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19. Kementerian Pariwisata Israel belum memberikan izin kepada wisatawan individu.

Baca Juga

Kementerian Pariwisata mengatakan, tidak akan ada batasan jumlah grup tur wisata yang akan diizinkan masuk. Tetapi grup dari negara-negara dalam daftar merah Israel yang terdiri atas Bulgaria, Brasil, Meksiko, dan Turki tidak akan mendapatkan syarat.

Wisatawan asing yang akan masuk ke Israel harus menunjukkan bukti bahwa mereka telah menerima dosis kedua vaksin Covid-19 dalam enam bulan terakhir, atau suntikan booster. Para wisatawan juga harus menunjukkan tes PCR negatif, yang dilakukan hingga 72 jam sebelum kedatangan. Mereka akan menjalani tes serologis ketika mendarat di Bandara Ben Gurion Tel Aviv.

Pada Mei lalu, Israel mengizinkan tur kelompok wisata kecil karena telah terjadi penurunan kasus Covid-19. Lebih dari 2.000 pengunjung tiba, terutama dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Hal ini meningkatkan harapan bahwa industri pariwisata bisa kembali bangkit setelah terpukul oleh pandemi Covid-19.

Kementerian Pariwisata mengatakan, tidak ada kasus corona yang diidentifikasi di antara sejumlah tur kelompok wisata yang masuk setelah pembatasan dilonggarkan pada Mei.  Pihaknya berharap wisatawan individu akan diizinkan untuk berkunjung dalam waktu dekat, namun tergantung pada tingkat morbiditas di Israel dan di seluruh dunia.

Pada Agustus, Israel kembali menutup sektor pariwisata ketika varian Delta menyebar luas. Varian delta telah menyebabkan lonjakan infeksi Covid-19 di Israel.

Israel melaporkan hampir 5.000 kasus baru virus korona pada Sabtu (4/9). Jumlah tersebut turun dari level tertinggi pandemi yaitu 11.201 yang dilaporkan Kamis (3/9) lalu.

Dari 9,3 juta populasi penduduk Israel, 5,5 juta telah menerima suntikan vaksin dosis kedua. Kemudian 2,5 juta lainnya telah menerima dosis ketiga vaksin Pfizer/BioNTech.

Pariwisata adalah salah satu roda penggerak perekonomian Israel. Pada 2019 sebanyak 4,55 juta turis mengunjungi Israel dan mencapai rekor tertinggi. Kedatangan wisatawan asing tersebut menambah pendapatan sekitar 23 miliar shekel atau 7,2 miliar dolar AS.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement