REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Para pejabat senior Taliban bertemu dengan Wakil Sekjen untuk urusan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kabul pada Ahad (5/9). Juru bicara Taliban Suhail Shaheen menyatakan, PBB berjanji untuk mempertahankan bantuan bagi rakyat Afghanistan.
"Delegasi PBB menjanjikan kelanjutan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan, dengan mengatakan dia akan meminta bantuan lebih lanjut ke Afghanistan selama pertemuan negara-negara donor yang akan datang," kata Shaheen di Twitter.
Kepala kantor politik Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar dan pejabat lainnya bertemu Martin Griffiths. Pertemuan tersebut terjadi saat Afghanistan menghadapi krisis kemanusiaan yang berpotensi menimbulkan bencana yang disebabkan oleh kekeringan parah dan ekonomi yang runtuh.
Afghanistan yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia ini telah jatuh ke dalam krisis dengan tiba-tiba berakhirnya bantuan luar negeri bernilai miliaran dolar AS. Hal itu merupakan buntut dari runtuhnya pemerintah yang didukung Barat dan kemenangan Taliban bulan lalu.
Shaheen mengatakan, Taliban meyakinkan delegasi PBB untuk kerja sama dan penyediaan fasilitas yang dibutuhkan. PBB diperkirakan akan mengadakan konferensi bantuan internasional di Jenewa pada 13 September untuk membantu mencegah kondisi yang sudah digambarkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai bencana kemanusiaan.
Baca juga : Taliban Ganti Mural dengan Slogan Islam di Kabul
"Kami membutuhkan komunitas internasional untuk berdiri bersama dan mendukung rakyat Afghanistan," kata Guterres.
Guterres menyatakan sebelumnya PBB meminta akses kemanusiaan penuh dan tanpa hambatan untuk memastikan warga Afghanistan terus mendapatkan layanan penting yang mereka butuhkan. "PBB berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Afghanistan dan berkomitmen untuk tinggal dan memberikan untuk mereka," ujarnya.