REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, kembali meyakinkan masyarakat tentang keamanan data pengguna aplikasi PeduliLindungi.
Johnny menegaskan, kasus beredarnya sertifikat vaksin Presiden Joko Widodo bukan menandakan kebocoran data di aplikasi yang diluncurkan April 2020 lalu tersebut.
"Kasus ini tidak menandakan adanya kebocoran data di aplikasi PeduliLindungi, Data pengguna Pedulilindungi hingga saat ini terus dijaga agar selalu aman," kata Johnny saat dikonfirmasi, Ahad (5/9).
Johnny menjelaskan, berdasarkan penelusuran Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), penyebaran informasi sertifikat vaksinasi Covid-19 milik Presiden dilakukan menggunakan fitur pemeriksaan sertifikat PeduliLindungi.
Proses akses dengan memasukan input informasi NIK, lokasi vaksinasi, dan jenis vaksin berdasarkan sumber informasi yang tersedia di publik.
Karena itu, menurutnya, kasus itu tidak menandakan adanya kebocoran data di aplikasi PeduliLindungi.
Baca juga : Kominfo Mutakhirkan aplikasi PeduliLindungi
Meski begitu, Johnny mengatakan berupaya meningkatkan keamanan dengan telah melakukan migrasi Sistem PeduliLindungi ke Pusat Data Nasional (PDN) pada 28 Agustus 2021 pukul 14.00 WIB.
"Saat ini Kementerian Kominfo juga telah membentuk satgas bersama BSSN, Kementerian Kesehatan, dan PT Telkom untuk meningkatkan pemantauan kinerja dan keamanan data PeduliLindungi di PDN," katanya.