REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Para pemimpin Austria dan Serbia telah bertemu untuk membahas penghentian pengungsi Afghanistan memasuki Eropa. Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan bahwa tetangga Afghanistan harus menerima pengungsi sebagai gantinya.
"Inilah sebabnya kami berhubungan dengan negara-negara di kawasan ini," kata Kurz, dilansir di Euronews, Senin (6/9).
Kurz telah lama mengambil pendekatan yang keras terhadap masalah migrasi. Dia baru-baru ini mengatakan bahwa Austria tidak akan menerima migran dari Afghanistan karena telah menerima jumlah yang sangat tinggi sejak 2015, ketika satu juta orang memasuki Eropa dari Timur Tengah, Afrika, atau Asia.
Dia berbicara selama kunjungan ke Beograd di mana dia bertemu dengan Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vucic. Vucic mengatakan Serbia telah menerima permintaan untuk menampung 150 perempuan dan anak perempuan dari sebuah klub sepak bola, dan bahwa pemerintahnya akan mengizinkannya. Ribuan migran dari Timur Tengah, Afrika, dan Asia telah terdampar di Serbia dan negara-negara tetangga yang terletak di jalur migrasi Balkan menuju Eropa Barat.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah mengimbau masyarakat internasional untuk membantu Afghanistan setelah Taliban mengambil alih negara itu.
"Sekarang lebih dari sebelumnya, anak-anak Afghanistan, perempuan dan laki-laki membutuhkan dukungan dan solidaritas dari masyarakat internasional." kata Guterres di akun Twitter-nya.
"Saya akan mengadakan konferensi kemanusiaan tingkat tinggi untuk Afghanistan pada 13 September untuk mengadvokasi peningkatan dana yang cepat dan akses penuh tanpa hambatan kepada mereka yang membutuhkan," tambahnya.