Senin 06 Sep 2021 09:13 WIB

Sindir KPI Soal Saipul Jamil, Ernest: Bau Menyengat Apa?

Ernest menyayangkan sikap KPI dan televisi yang permisif soal Saipul Jamil

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nashih Nashrullah
Sutradara dan Komedian, Ernest Prakasa
Foto: Ist
Sutradara dan Komedian, Ernest Prakasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Satu per satu figur publik mulai ikut mengomentari munculnya Saipul Jamil di televisi, usai bebas dari hukuman atas kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dilakukannya. Bukannya malu, salah satu stasiun televisi nasional justru mengundangnya. 

Komika Ernest Prakasa ikut angkat bicara mengenai hal ini, dan mengkritik keras Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Lewat akun Twitter-nya yang sudah terkonfirmasi, Ernest menulis awal kalimat dengan mencium ‘bau busuk menyengat’ 

Baca Juga

“Bau busuk apa yang menyengat ini? Oh, ternyata bau bangkai dari matinya nurani stasiun TV yang memperlakukan mantan napi pelecehan seksual bagaikan pahlawan,” ujar Ernest dalam cuitannya. 

Selain lewat Twitter, Ernest juga mempertanyakan kinerja KPI melalui reels Instagram-nya. Ernest juga mengaitkan buruknya kinerja KPI akibat adanya kasus pelecehan seksual di wilayah kerja KPI yang saat ini proses hukumnya sedang berjalan. 

“Ke mana KPI?!?! Oh iya lupa, lagi sibuk nyoret-nyoretin biji pake spidol… Parah banget dasar Komisi Penyiaran Indianapolis,” kata sutradara “Imperfect” itu yang mengubah kata ‘Indonesia’ menjadi ‘Indianapolis’. 

Selain Ernest, gaungan boikot Saipul Jamil di televisi pun kian kencang, bahkan ada petisinya dan kini sudah ditandatangani hingga 300 ribu orang. Pernyataan sikap tegas juga datang dari sutradara yang juga CEO Visinema Group, Angga Sasongko. 

Baca juga : Glorifikasi Saipul Jamil Mengancam Tunas Bangsa

Angga dengan tegas menghentikan pembicaraan kesepakatan distribusi film “Nussa” dan “Keluarga Cemara” dengan televisi terkait. Hal itu dilakukan karena stasiun televisi itu dianggap tidak menghormati korban dalam kasus tersebut. 

“Menyikapi hadirnya Saipul Jamil di televisi dengan cara yang tidak menghormati korban, maka kami memberhentikan semua pembicaraan kesepakatan distribusi film Nussa & Keluarga Cemara dg stasiun TV terkait karena tidak berbagi nilai yang sama dengan karya kami yang ramah anak,” tulis Angga dalam akun Twitter-nya. 

“Pemberitahuan ini dimaksudkan untuk mendukung gerakan yang melawan dirayakannya pelaku kekerasan seksual pada anak di media-media, serta menjadi kesadaran bersama pentingnya media-media yang menghargai anak-anak kita,” tulisnya lagi. 

“Pemberhentian pembicaraan kesepakatan ini berlaku tidak hanya kepada stasiun TV yang sudah menayangkan, tapi juga stasiun TV lain yang nantinya melakukan tayangan serupa. Demikian pernyataan sikap kami. Terima kasih,” tulisnya mengakhiri.  

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement