REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai digelar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Senin (6/9). Pada pelaksanaan PTM perdana di tengah pandemi tersebut, ada 168 SMP di Tangsel yang menggelarnya.
"Kebijakan yang kami ambil di Tangsel untuk pembelajaran tatap muka pekan ini kita awali dari tingkat SMP dulu, baik negeri maupun swasta. Sudah terdaftar mengisi Dapodik (data pokok pendidikan) itu awal ini 168 SMP," kata Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat meninjau SMPN 8, Tangsel, Senin (6/9).
Berdasarkan peninjauannya di SMPN 8, Benyamin mengatakan, infrastruktur pelayanan kesehatan di sekolah tersebut dinilai cukup bagus. Seperti tersedianya alat pengukur suhu, pencuci tangan, hand sanitizer, serta meja dan kursi yang berjarak satu sama lain.
Kemudian, terkait vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan, dia menyebut sudah dilaksanakan 100 persen se-Tangsel. Sementara itu, bagi siswa baru terealisasi sebanyak 90 persen.
"Ada siswa yang belum vaksin bisa dikoordinasikan dengan puskesmas setempat untuk divaksin. Tapi 90 persen sudah selesai divaksin," terangnya.
Dalam proses pelaksanaan PTM, Benyamin menyebut pembelajaran dilakukan empat hari dalam sepekan dengan durasi pembelajaran maksimal 4 jam per harinya. Adapun sistemnya disebut bergilir, 50 persen siswa belajar offline dan 50 persen lainnya belajar online.
Baca juga : Wapres Dorong Digelarnya PTM Terbatas di Perguruan Tinggi
"Sistemnya, Senin dan Selasa rombongan A yang belajar di sekolah, rombongan B belajar online. Nanti hari Rabu sekolah dibersihkan. Kamis dan Jumat rombongan B masuk kelas, rombongan A belajar online. Jadi bergilir," jelasnya.
Pantauan Republika di SMPN 8 Tangsel, sejumlah sarana dan prasarana untuk penerapan protokol kesehatan Covid-19 disiapkan dengan cukup lengkap. Tersedia pengatur suhu, tempat pencuci tangan lengkap dengan air dan sabun di berbagai titik, seperti di depan sekolah maupun di sisi tengah sekolah. Tampak pula hand sanitizer di depan tiap kelas.
Adapun pembelajaran di dalam kelas, terlihat adanya jaga jarak antar siswa. Para siswa dan guru juga mengenakan masker. Pihak sekolah turut menyediakan UKS sebagai ruang bagi siswa untuk mendapatkan penanganan medis jika dibutuhkan. Sementara itu, di sisi utara sekolah, kantin tampak tidak beroperasi.
Tangsel diketahui merupakan salah satu kota yang masuk PPKM Level 3. Dalam Instruksi Kementerian Dalam Negeri (Inmendagri), wilayah yang masuk level tersebut diperbolehkan untuk melaksanakan PTM terbatas.