Senin 06 Sep 2021 12:13 WIB

Sekolah di Kota Cimahi Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka

PTM terbatas digelar setelah status PPKM di Kota Cimahi berada di level 3.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar mengajar saat hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) di SMPN 1 Cimahi, Jalan Raden Embang Artawidjadja, Kota Cimahi, Senin (6/9). Pemerintah Kota Cimahi kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di 221 PAUD/TK, 115 SD dan 44 SMP dengan menerapkan protokol kesehatan ketat serta membatasi jumlah murid sebanyak 50 persen dan sisanya mengikuti pembelajaran secara daring. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar mengajar saat hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) di SMPN 1 Cimahi, Jalan Raden Embang Artawidjadja, Kota Cimahi, Senin (6/9). Pemerintah Kota Cimahi kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di 221 PAUD/TK, 115 SD dan 44 SMP dengan menerapkan protokol kesehatan ketat serta membatasi jumlah murid sebanyak 50 persen dan sisanya mengikuti pembelajaran secara daring. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekolah-sekolah di Kota Cimahi dari berbagai jenjang mulai menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Senin (6/9) hari ini. Uji coba PTM terbatas dilakukan karena status pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Cimahi berada di level 3.

"Alhamdulillah saya melihat tiap-tiap ruangannya kapasitas jarak antar siswa dengan siswa memenuhi syarat, jarak cukup bagus dan sistem pembelajaran dengan switch sehingga berjalan dengan baik," ujar Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana saat melihat PTM di SMP 1 Cimahi, Senin (6/9).

Baca Juga

Ngatiyana menuturkan, kesiapan sekolah dalam menyiapkan infrastuktur penunjang protokol kesehatan relatif sudah bagus. Selain itu, para siswa yang mengikuti PTM turut menjalankan protokol kesehatan dengan sangat tertib dan disiplin.

"Sebenarnya kalau persyaratan sekolah sudah bagus menurut saya baik rute saat masuk saya cek cara masuknya bagaimana cara keluar saya cek termasuk tempat cuci tangan sebelum masuk kelas, hand sanitizer tiap kelas saya cek ada, sehingga anak anak sudah terbiasa ketika masuk kelas sudah cuci tangan dan pakai hand sanitizer," katanya.

Ngatiyana melanjutkan, para siswa turut membawa bekal dari rumah karena kantin belum diperbolehkan beroperasi. Pembelajaran sendiri dimulai sejak pukul 07.00 Wib hingga 11.00 Wib.

"Sistem pembelajaran Alhamdulillah ada yang daring Zoom, jadi 33 persen masuk di kelas dilaksanakan yang lain belajar juga besok gantian lagi perkelas jalan lagi. Hari ini ada ada 24 kelas yang masuk tatap muka besok lagi gantian," jelasnya.

Ngatiyana berharap, uji coba belajar tatap muka dapat berjalan dengan baik di tengah kondisi kasus Covid-19 yang menurun. Bahkan, pihaknya berharap bahwa PTM ke depan bisa dilaksanakan dengan kapasitas mencapai 100 persen.

"PTM ini selain hari Senin, Rabu dan Jumat dalam arti kalau siswa gak masuk hari ini tetap ada pembelajaran di rumah melalui virtual yang PTM datang ke sekolah gantian," katanya.

Ia menambahkan apabila didapati siswa yang sakit maka telah disiapkan ruangan isolasi dan evakuasi untuk perawatan. Apabila uji coba PTM ternyata membuat banyak yang terpapar Covid-19 maka dapat dihentikan kembali.

"Ini uji coba mudah-mudahan bisa berhasil apabila uji coba meninmbulkan tidak baik ternyata ada yang positif kita hentikan lagi. Evaluasi sebaiknya seperti apa yang kita lakukan," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement