Senin 06 Sep 2021 13:10 WIB

Ganjil Genap Bandung, 4.274 Kendaraan Kena Putar Balik

4.274 kendaraan diputarbalikan dalam tiga hari penerapan ganjil genap di Bandung

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Petugas gabungan menghentikan kendaraan saat pemberlakuan ganjil genap di gerbang keluar Tol Pasteur, Kota Bandung, Jumat (3/9). Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung memberlakukan sistem ganjil genap di lima akses tol masuk Kota Bandung yang berlaku mulai Jumat (3/9) hingga Ahad (5/9), dengan tujuan untuk menekan mobilitas masyarakat guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di masa PPKM. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas gabungan menghentikan kendaraan saat pemberlakuan ganjil genap di gerbang keluar Tol Pasteur, Kota Bandung, Jumat (3/9). Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung memberlakukan sistem ganjil genap di lima akses tol masuk Kota Bandung yang berlaku mulai Jumat (3/9) hingga Ahad (5/9), dengan tujuan untuk menekan mobilitas masyarakat guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di masa PPKM. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung mencatat kendaraan di lima gerbang tol yang diputar balik selama masa ganjil genap mencapai ribuan. Ganjil genap kendaraan dilakukan sejak Jumat (3/9) hingga Ahad (5/9) di lima gerbang tol yaitu Tol Kopo, Tol Buah Batu, Tol Moch Toha, Tol Pasteur dan Tol Pasirkoja.

Kasatlantas Polrestabes Bandung, AKBP M Rano Hadianto mengatakan sebanyak 4.274 kendaraan luar Kota Bandung terkena penerapan ganjil genap kendaraan pada Jumat (3/9) hingga Minggu (5/9) lalu. Para pengendara harus memutarbalikkan kendaraan.

Baca Juga

"Totalnya ada 4.274 unit (diputar balik)," ujarnya. 

Ia menuturkan di hari pertama ganjil genap, kendaraan yang diputar balik sebanyak 894 kendaraan, hari kedua sebanyak 2.391 kendaraan dan hari ketiga 989 kendaraan.

Rano melanjutkan kebijakan ganjil genap pada akhir pekan dapat menekan mobilitas kendaraan yang bergerak dari luar Kota Bandung ke Kota Bandung. Penurunan volume kendaraan mencapai 30 persen pada hari yang sama sebelum ganjil genap diterapkan.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menyebut pelaksanaan ganjil genap kendaraan sejak Jumat (3/9) hingga Ahad (5/9) kemarin efektif menekan mobilitas kendaraan yang berada dari luar Kota Bandung. Namun, belum efektif untuk menekan mobilitas kendaraan di wilayah aglomerasi Bandung Raya.

"Sangat efektif (ganjil genap) cuma algomerasi tidak efektif dari Kabupaten Bandung, Bandung Barat masih ada yang berkeliaran di Kota Bandung apalagi di Dago dan Lembang," ujar Kabid Pengendalian dan Ketertiban Transportasi Dishub Kota Bandung, Asep Kuswara saat dihubungi.

Ia menuturkan, langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi mobilitas kendaraan di wilayah aglomerasi yaitu dengan semakin memperketat. Pihaknya hanya menyediakan anggota dan sarana prasarana selama masa ganjil genap kendaraan.

"Itu (kebijakan) pimpinan)," ujarnya. Asep melanjutkan, pada hari pertama pelaksanaan ganjil genap masih terdapat kendaraan yang mencoba masuk ke Kota Bandung hingga akhirnya diputar balik.

"Mungkin orang tidak tahu ganjil genap, kami sudah on air di Jakarta koordinasi sama Jasa Marga. Mungkin coba-coba dalam hal ke Bandung takut hoaks atau gimana ternyata di Bandung ada ganjil genap sehingga diputar balikan," katanya.

Asep menuturkan, pada hari kedua Sabtu dan ketiga Minggu pelaksanaan ganjil genap mobilitas kendaraan relatif lebih menurun. Terkait angka penurunan kendaraan dan yang diputar balik, pihaknya masih melakukan pendataan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement