Senin 06 Sep 2021 13:23 WIB

Sungai Lubai di Muaraenim Tercemar Limbah Pabrik Karet

PT KP membuang limbah cair ke Sungai Lubai hingga air berwarna hitam pekat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kondisi Sungai Lubai tidak jernih akibat tercemar limbah perusahaan karet.
Foto: Antara
Kondisi Sungai Lubai tidak jernih akibat tercemar limbah perusahaan karet.

REPUBLIKA.CO.ID, MUARAENIM -- Sungai Lubai di Desa Aur, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), diduga tercemar limbah dari PT KP, salah satu pabrik karet di kawasan tersebut. Menurut Rohaman, warga Desa Aur, sungai di desanya sudah tercemar limbah karet sejak perusahaan tersebut berdiri 15 tahun silam.

PT KP terletak di Jalan Lintas Prabumilih-Baturaja, Muaraenim. "Setiap satu pekan sekali PT KP membuang limbah cair ke Sungai Lubai," kata Rohaman saat dikonfirmasi di Kabupaten Muaraenim, Senin (6/9).

Dia menjelaskan, dari penelusuran warga di lokasi pembuangan limbah, mulai batas pagar pabrik ke luar pagar terlihat air yang berwarna hitam pekat mencemari tanah warga hingga ke Sungai Lubai. Pencemaran limbah tersebut sudah sangat memprihatinkan sehingga warga meminta instansi terkait dan juga pemerhati lingkungan turun langsung dan mengambil tindakan.

"Kami sudah turun ke lokasi dan melihat jelas limbah karet perusahaan tersebut mencemari Sungai Lubai," ujar Rohaman.

Hal senada dikatakan Ahmad Koblaha, warga Desa Aur lainnya. Akibat pencemaran limbah tersebut. kata dia, air sungai berubah warna menjadi hitam dan mengeluarkan bau busuk. Dampaknya, banyak ikan yang mati.

Bahkan, kata Ahmad, banyak warga yang mengalami gatal-gatal pada kulit setelah mandi ataupun beraktivitas lainnya di sungai tersebut. "Keluhan ini sudah pernah kami sampaikan pada manajemen PT KP, bahkan warga sempat menggelar aksi demo, namun belum ada tindakan dari pihak perusahaan tersebut," ujarnya.

Manajer PT KP, Dn saat dikonfirmasi melalui telpon genggamnya tidak memberikan jawaban. Pun pesan singkat yang dikirim tidak dibalas, meskipun dibaca oleh yang bersangkutan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement