REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Industri musik Australia terus meningkatkan promosi vaksinasi Covid-19 mereka dengan meluncurkan kampanye yang disebut 'Vax The Nation'. Langkah ini diambil guna menyelamatkan seni pertunjukan yang terdampak keras pandemi Covid-19.
Promotor tur, festival musik, tempat acara hiburan, dan lebih dari 220 artis telah mendukung kampanye yang menyoroti pentingnya vaksinasi dalam peta jalan keluar dari pembatasan wilayah di Australia.
Vokalis band Hunters and Collectors, Mark Seymour, mengatakan, artis harus menarik perhatian publik. Ia menekankan isu vaksinasi harus terus digencarkan agar makin banyak orang divaksin.
"Masalah dasarnya adalah vaksinasi. Semua pertunjukan yang kami ujicobakan dan masukkan ke dalam kalender kami, terus-menerus ditunda," kata Seymour dilansir dari 6PR Radio News pada Senin (6/9).
Seymour berharap gencarnya vaksinasi Covid-19 dapat membuat industri musik Australia kembali bergeliat. Ia memprediksi konser musik dapat berlangsung lagi tahun depan bila angka vaksinasi terus meningkat dan kasus Covid-19 kian menurun.
"Kami berharap 2022 adalah tahun kembalinya industri musik. Namun, itulah masalah yang sedang dihadapi oleh para promotor saat ini," ujar Seymour.
Diketahui, Paul Kelly, Amy Shark, Jimmy Barnes, Midnight Oil, Ocean Alley, G Flip, Celeste Barber, dan Troy Cassar-Daley adalah di antara ratusan artis, band, dan artis yang mendukung #VaxTheNation. Mereka bersatu dalam bingkai LIVE Alliance (Live Industry Venues and Entertainment).
"Dampak pandemi pada industri musik, teater, komedi, dan hiburan langsung terkemuka dunia di Australia benar-benar menghancurkan," tulis LIVE Alliance dalam sebuah pernyataan.
"Mendapatkan vaksinasi adalah langkah penting yang dapat diambil penggemar yang akan memungkinkan kita untuk bergabung bersama dan menikmati keajaiban pertunjukan langsung yang tak terkalahkan sekali lagi,".