Senin 06 Sep 2021 14:56 WIB

Organisasi Kanada Keluarkan Rekomendasi Atasi Islamofobia

Upaya itu bertujuan menghentikan peristiwa berdarah akibat kebencian pada Muslim.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Organisasi Kanada Keluarkan Rekomendasi Atasi Islamofobia. Anggota Selamati meletakkan bunga tanda berduka di lokasi penabrakan keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada, 7 Juni 2021. Polisi mengatakan serangan tersebut merupakan kejahatan kebencian anti-Islam.
Foto: REUTERS/Carlos Osorio
Organisasi Kanada Keluarkan Rekomendasi Atasi Islamofobia. Anggota Selamati meletakkan bunga tanda berduka di lokasi penabrakan keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada, 7 Juni 2021. Polisi mengatakan serangan tersebut merupakan kejahatan kebencian anti-Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, ONTARIO -- Gelaran KTT Nasional Kanada untuk memerangi Islamofobia pada Juli lalu menandakan keseriusan negara tersebut untuk mengatasi masalah ini. Semua upaya itu bertujuan menghentikan berbagai peristiwa berdarah akibat kebencian kepada Muslim.

Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM), sebuah organisasi nirlaba dan kelompok advokasi, menuntut tindakan dari semua tingkat pemerintahan. Beragam peristiwa penyerangan kepada Muslim disebut menunjukkan perlunya tindakan lebih serius untuk menangani ini.

Baca Juga

"Kita tidak bisa berdiam diri dan melihat lebih banyak nyawa hilang. Islamofobia mematikan dan kita perlu melihat tindakan sekarang," bunyi dokumen yang diterbitkan oleh kelompok itu dilansir dari CBC, Sabtu (4/9).

Organisasi nasional tersebut mengeluarkan 61 rekomendasi yang tujuh di antaranya ditujukan kepada pemerintah kotamadya. Rekomendasi itu antara lain, memperkuat peraturan tentang pelecehan di jalanan, menyediakan dana untuk inisiatif anti-Islamofobia dan kampanye pendidikan publik, merayakan sejarah Muslim Kanada lokal, mengalihkan pendanaan dari layanan kepolisian ke langkah-langkah alternatif, mengembangkan model pelatihan bagi pemimpin muda Muslim dan membangun dewan penasehat anti-Islamofobia.

Menanggapi ini, sebuah pernyataan tertulis menunjuk komite penasihat anti-rasialisme kota yang bertugas mengembangkan rencana untuk memerangi rasialisme di kota. Selain itu, memberikan saran kepada dewan kota dan administrasi.

"Komite [anti-rasialisme] belum bertemu selama musim panas untuk pertemuan reguler. Namun, komite bermaksud mengeksplorasi ini lebih lanjut ketika pertemuan reguler dilanjutkan pada musim gugur," kata juru bicara kota Jodi Wright dalam pernyataannya.

Pernyataan itu juga mengatakan beberapa pekerjaan yang sedang berlangsung saat ini sejalan dengan rekomendasi. Ini menunjuk pada Program Pelaporan Insiden, sebuah inisiatif yang pertama kali diujicobakan pada 2017 yang memungkinkan anggota masyarakat untuk melaporkan jika mereka telah menyaksikan atau mengalami rasialisme.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement