Mahasiswa UGM Kembangkan Sensor Cerdas Pertanian Presisi

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq

Kampus UGM Yogyakarta.
Kampus UGM Yogyakarta. | Foto: Wahyu Suryana.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengembangkan sensor deteksi kadar N, P, K, kondisi pH, dan kelembaban tanah pertanian. Alat bernama Tandur Subur (Tabur-21) dikembangkan sebagai inovasi teknologi untuk pertanian presisi menuju pertanian berkelanjutan.

Tabur-21 dikembangkan Wahyu Tri Wicaksono dan Finandi Amartya Deva (Teknik Fisika), Fiana Eka Aprilia (Kehutanan), Intan Nur Fadhilah (Pertanian), dan Yogi Aditya Mahardika (Biologi). Dikembangkan di bawah bimbingan Andri Prima Nugroho.

"Pola pertanian presisi yang diterapkan teknologi saat ini belum cukup efektif dan efisien mengingat tidak ada alat yang wakili data beberapa aspek tanah pertanian. Contohnya, kandungan N, P, dan K yang jadi kandungan utama bagi tanah pertanian," kata Wahyu.

Ia menuturkan, tim berusaha menghasilkan inovasi perangkat cerdas yang efisien, efektif, dan salah satu faktor penting penerapan pertanian presisi. Peningkatan luas panen sektor pertanian saat ini membuat permasalahan semakin beragam.

Terutama, kata Wahyu, kepada tanah dengan kaidah konservasi lahan dan pengelolaan tanah kurang diperhatikan. Tabur-21 dirancang dengan landasan konsep pertanian presisi, serta diterapkan menggunakan komponen sensor dan mikrokontroler.

"Berbasis Arduino yang didesain dan dirancang lebih efisien dan efektif dengan memonitoring beberapa aspek secara langsung," ujarnya.

Alat dirancang menerapkan konsep 3in1 dilengkapi buku panduan penggunaan, sehingga dapat disesuaikan jadi alat yang portable, fast processing, dan user friendly. Juga memakai sistem data logger, hasil tiga komponen sensor disimpan ke SD Card.

Wahyu menekankan, data secara otomatis akan tersusun dalam berkas spreadsheet. Ketika pengukuran berulang alat akan tetap memanfaatkan satu berkas spreadsheet yang sama dalam SD Card dan tersimpan berkas dengan nama yang telah ditetapkan.

Pembuatan Tabur-21 sudah melalui tahapan studi literatur dan pengujian sampel, sehingga diperoleh kalibrasi analisis kondisi tanah pertanian dengan hasil akurasi tinggi. Alat ini diharap jadi teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan produksi padi.

"Serta, menjadi salah satu peluang usaha alat pertanian berkelanjutan yang mendukung smart-eco bio production," kata dia.

Data yang diperoleh dari alat dapat ditindaklanjuti, misalnya untuk keperluan pemetaan dan analisis yang lebih mendalam. Data dapat jadi petunjuk keberhasilan capaian usaha tani suatu daerah dan mengetahui kemungkinan pertumbuhan ekonomi yang terjadi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Vaksin Booster bagi Masyarakat Dirasa Belum Mendesak

Mahasiswa UGM Raih Penghargaan Riset Disertasi Terbaik

Mahasiswa UGM Buat Eco-Pot Berbahan Kulit Durian

Dosen UGM Kembangkan Desain Rumah Tahan Gempa

Mahasiswa UGM Kembangkan Robot Pengukur Kemiringan Lantai

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark