Selasa 07 Sep 2021 05:57 WIB

Pakistan dan Saudi Desak Pemerintahan Inklusif Afghanistan

Khan menekankan bahwa Afghanistan yang damai dan stabil sangat penting

Red: Nur Aini
Pakistan dan Arab Saudi menyerukan
Pakistan dan Arab Saudi menyerukan "penyelesaian politik inklusif" di Afghanistan

 

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Pakistan dan Arab Saudi menyerukan "penyelesaian politik inklusif" di Afghanistan di tengah upaya Taliban membentuk pemerintahan baru yang dapat memperoleh pengakuan internasional.

Baca Juga

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, berdiskusi tentang perkembangan terakhir di negara yang dilanda perang itu melalui telepon. Keduanya sepakat bahwa komunitas internasional harus meningkatkan keterlibatannya untuk mencegah krisis kemanusiaan dan migrasi.

Khan menekankan bahwa Afghanistan yang damai dan stabil sangat penting bagi stabilitas negaranya maupun regional. Dia juga menegaskan masyarakat internasional memiliki tanggung jawab untuk mendukung rakyat Afghanistan dalam membangun kembali negara itu. PM menekankan perlunya mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak di Afghanistan dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan stabilitas ekonominya.

Mereka juga sepakat bekerja sama meningkatkan dan mendiversifikasi hubungan bilateral di semua bidang. Khan pun menegaskan kembali dukungan Pakistan untuk kedaulatan dan integritas teritorial kerajaan Saudi.

Usai berbicara dengan Mohammed bin Salman, Khan juga menghubungi Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed Bin Zayed Al Nahyan, yang juga merupakan wakil panglima tertinggi angkatan bersenjata Uni Emirat Arab.

Ketiga pemimpin membahas hubungan bilateral dan bertukar pandang soal perkembangan di Afghanistan. Mereka sepakat untuk tetap menjalin komunikasi dalam masalah bilateral serta isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama. Pakistan, Arab Saudi, dan UEA termasuk sejumlah negara yang pertama kali mengakui pemerintahan Taliban pada 1996.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement