REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kepala politik Hamas Ismail Haniyeh telah meyakinkan warga Palestina bahwa upaya sedang berlangsung untuk membebaskan tahanan yang ditahan oleh Israel. Janji itu disampaikan usai Anhar al-Deek dibebaskan oleh Israel.
"Upaya yang dilakukan oleh Hamas untuk mengamankan pembebasan semua tahanan Palestina dari penjara Israel masih berlangsung," kata Haniyeh selama panggilan telepon dengan Anhar al-Deek untuk mengucapkan selamat atas pembebasannya dari penjara Israel pada Sabtu (4/9).
Pengadilan Israel memutuskan untuk membebaskan al-Deek yang sedang hamil sembilan bulan pada pekan lalu. "Pengadilan Militer Ofer memutuskan untuk membebaskannya dengan jaminan keuangan 40.000 shekel, sementara juga menempatkan dia di bawah tahanan rumah di rumah keluarganya di kota Kafr Ni'ma (barat Ramallah)," ujar pengacaranya Akram Samara.
Haniyeh bersumpah untuk menjadikan masalah tahanan di atas prioritas Hamas. Dia memuji para tahanan atas ketabahan mereka.
Menurut kelompok hak asasi manusia, ada sekitar 4.850 tahanan Palestina dipenjara Israel, termasuk 41 perempuan, 225 anak-anak, dan 540 tahanan administratif. Sementara itu, Hamas menahan empat warga Israel, termasuk dua tentara.
Mesir memimpin upaya mediasi antara Israel dan Hamas untuk mencapai pertukaran tahanan antara kedua belah pihak.