REPUBLIKA.CO.ID, oleh Silvy Diah Setiawan, Bayu Adji P, Intan Pratiwi
Sejumlah bus pariwisata pada Ahad (5/9) dilaporkan sempat masuk dan parkir di beberapa ruas jalan di seputar kawasan Malioboro, Yogyakarta. Lantaran Yogyakarta saat ini masih berstatus PPKM Level 4, bus-bus itu kemudian dihalau untuk segera meninggalkan kota tersebut.
"Memang tadinya ada beberapa bus yang sempat masuk tetapi sudah dibersihkan. Dihalau dengan operasi gabungan dari TNI, kepolisian, dinas perhubungan, dan Satpol PP Yogyakarta," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Ahad (5/9).
Heroe menegaskan, bahwa Kota Yogyakarta pada saat ini masih menerapkan PPKM Level 4. Yang berarti seluruh kegiatan pariwisata, termasuk destinasi pariwisata, belum dibuka.
"Otomatis semua tempat parkir wisata juga dilarang menerima bus pariwisata atau angkutan umum lainnya," katanya.
Menurut dia, penerapan aturan PPKM sangat penting sebagai upaya menjaga agar kasus Covid-19 di daerah ini bisa terkendali dan menunjukkan tren penurunan dari hari ke hari. Dengan kesadaran semua pihak, termasuk pengelola parkir, destinasi wisata, dan asosiasi bus wisata, dia yakin akan mampu mempercepat pemulihan kondisi di kota ini.
Heroe mengakui, salah satu kawasan utama tujuan wisata di Yogyakarta, Malioboro, mengalami kenaikan kunjungan meski belum sepenuhnya pulih seperti sebelum penerapan PPKM awal Juli lalu.
"Malioboro memang dibuka tetapi bukan untuk kegiatan pariwisata, melainkan lebih pada kegiatan ekonomi," katanya.
Untuk mengantisipasi peningkatan pengunjung terutama saat akhir pekan, pihaknya dalam hal ini dinas perhubungan bersama kepolisian masih melakukan sweeping acak. Sweeping acak dilakukan di sejumlah tempat, tidak hanya di kawasan Malioboro.
Sweeping ini, katanya, dilakukan dengan pemeriksaan terhadap kendaraan yang masuk ke Kota Yogyakarta. Mulai dari pemeriksaan kelengkapan kartu vaksin hingga kelengkapan surat bebas Covid-19, khususnya bagi warga yang berasal dari luar Kota Yogyakarta.
"Kalau domisili di Yogya, menunjukkan kartu pegawai dan kartu mahasiswa di wilayah Yogyakarta," jelas Heroe.
Para wisatawan seperti memang mengira bahwa kawasan wisata di Yogyakarta, termasuk Maliboro telah dibuka. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, akses ke destinasi wisata kini diperketat mengingat wisatawan mulai berdatangan ke DIY, khususnya wisatawan dari luar daerah.
"Kita mohon teman-teman Satpol PP di kabupaten/kota dan provinsi bisa mengatur itu (pengetatan akses) supaya tidak ada kerumunan," kata Aji di DPRD DIY, Senin (9/9).
Aji menyebut, kasus harian Covid-19 di DIY memang sudah menunjukkan penurunan bahkan di bawah 300 kasus per hari. Namun, dengan dibukanya destinasi yang berpotensi adanya kerumunan dapat mengakibatkan terjadinya penularan Covid-19.
"Kita sudah di angka 300 ke bawah, tapi kalau lihat kemarin (saat destinasi dibuka dan ada kerumunan) naik lagi (kasus positif Covid-19)," ujar Aji.
Pemerintah Daerah (Pemda) DIY pun berharap PPKM dapat turun level dari level 4 ke level 3. Perpanjangan PPKM level sendiri berakhir pada 6 September 2021 ini.
"Mudah-mudahan hari ini kita turun level," kata Aji.
In Picture: Geliat Pariwisata di Yogyakarta