Senin 06 Sep 2021 21:02 WIB

KPK Sita Dokumen Saat Penggeledahan Kasus Bupati Probolinggo

Lokasi yang digeledah adalah rumah pihak terkait kasus dugaan suap lelang jabatan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agus raharjo
Deputi Penindakan KPK Karyoto (kiri) dan Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri memberikan keterangan pada konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (4/9). KPK menahan 17 tersangka terkait kasus dugaan suap jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, setelah sebelumnya KPK menahan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan Suaminya anggota DPR periode 2019-2024 Hasan Aminuddin dalam operasi tangkap tangan pada Senin (30/8) lalu. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Deputi Penindakan KPK Karyoto (kiri) dan Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri memberikan keterangan pada konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (4/9). KPK menahan 17 tersangka terkait kasus dugaan suap jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, setelah sebelumnya KPK menahan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan Suaminya anggota DPR periode 2019-2024 Hasan Aminuddin dalam operasi tangkap tangan pada Senin (30/8) lalu. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Penggeledahan dilakukan terkait dugaan suap lelang jabatan di tingkat kepala desa yang diduga dilakukan Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari.

"Dari kegiatan tersebut, tim penyidik menemukan dan mengamankan bukti, diantaranya berupa berbagai dokumen dan barang elektronik," kata Plt Juru Bicara KPK bidang Penindakan, Ali Fikri di Jakarta, Senin (6/9).

Dia mengatakan, selanjutnya akan dilakukan pengecekan dan keterkaitan bukti-bukti tersebut dengan perkara ini. Ali melanjutkan temuan barang bukti tersebut juga akan segera dilakukan penyitaan untuk melengkapi berkas perkara para tersangka.

Adapun, lokasi yang menjadi target penggeledahan di KPK adalah beberapa lokasi berbeda di Jl Imam Bonjol dan Jl Abdurahman Wahid Kabupaten Probolinggo. Lokasi-lokasi dimaksud adalah rumah kediaman dari pihak-pihak yang terkait dengan perkara ini.

Seperti diketahui, selain menersangkakan Puput Tantriana Sari, KPK juga meringkus suaminya yang juga Anggota DPR sekaligus mantan bupati Probolinggo, Hasan Aminuddin. Pasangan itu resmi berseragam oranye khas KPK.

Lembaga antirasuah itu juga menetapkan Camat Krejengan, Doddy Kurniawan dan Camat Paiton, Muhamad Ridwan. Keempatnya ini merupakan tersangka penerima suap dalam perkara dimaksud.

Selain itu, KPK menetapkan 18 ASN di lingkungan pemerintah kabupaten Probolinggo tersangka sebagai pemberi suap. Mereka adalah Sumarto, Ali Wafa, Mawardi, Mashudi, Maliha, Mohammad Bambang, Masruhen, Abdul Wafi, Kho’im, Ahkmad Saifullah, Jaelani, Uhar, Nurul Hadi, Nuruh Huda, Hasan, Sahir, Sugito, dan Samsuddin.

Suap diberikan kepada Bupati Puput Tantriana Sari dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah kabupaten Probolinggo yang ingin menjabat sebagai kades. Puput mematok harga Rp 20 juta per orang ditambah dalam bentuk upeti penyewaan tanah kas desa dengan tarif Rp 5 juta/hektare.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement