Senin 06 Sep 2021 21:20 WIB

Taliban: ISIS Bukan Ancaman untuk Afghanistan

Mujahid mencatat hanya segelintir warga Afghanistan yang tergabung ISIS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kelompok Taliban mengatakan ISIS tidak menimbulkan ancaman bagi Afghanistan. Menurut Taliban, hanya segelintir warga di negara tersebut yang berada di bawah pengaruh ISIS.

"Pertama-tama, izinkan saya memberi tahu Anda bahwa ISIS bukanlah ancaman di Afghanistan karena berbagai alasan. Pertama, ISIS yang kami miliki di negara kami tidak berasal dari Irak dan Suriah," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada surat kabar Jerman, Bild, pada Senin (6/9).

Baca Juga

Alasan kedua adalah tidak adanya pemerintahan Islam. “Ini memotivasi mereka untuk berperang melawan pasukan asing,” kata Mujahid.

Pada saat yang sama, Mujahid mencatat bahwa hanya sejumlah kecil warga Afghanistan yang berada di bawah pengaruh ISIS. Dia meyakinkan, setelah pasukan asing menarik diri dari Afghanistan, dan Taliban naik ke tampuk kekuasaan, ideologi ISIS tidak akan menyebar ke seluruh negara tersebut. “Keemiran Islam (sebutan Taliban untuk pemerintahannya) bertanggung jawab atas keamanan di Afghanistan. Kami akan membuat negara kami sepenuhnya aman, aman dari segala macam ancaman,” ujar Mujahid.

Ia menegaskan ada perbedaan besar antara Taliban dan ISIS. “Keemiran Islam tidak pernah memiliki ide untuk menyerang negara asing, menyerang diplomat asing, dan mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Semua yang kami lakukan dalam 20 tahun terakhir bertujuan membuat negara kami (Afghanistan) merdeka,” ujarnya.

Sebelumnya, Taliban, yang telah menguasai Afghanistan sejak 15 Agustus lalu, mengutuk serangan bom di bandara Kabul. Insiden itu terjadi pada 26 Agustus dan mengincar ribuan warga Afghanistan yang memadati bandara karena berharap dapat disertakan dalam misi evakuasi negara-negara asing.

Lebih dari 170 orang tewas dalam serangan bom tersebut. Sebanyak 13 di antaranya adalah tentara Amerika Serikat (AS). Kelompok ISIS-Khorasan (ISIS-K) mengklaim bertanggung jawab atas insiden di bandara Kabul. ISIS-Khorasan adalah kelompok yang terafiliasi ISIS di Afghanistan.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement