REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap alasan daerah sulit turun level PPKM. Menurut Luhut, rendahnya penelusuran kontak erat pasien Covid-19 atau rasio kontak erat jadi salah satu alasannya.
"Contohnya adalah rasio kontak erat. Meskipun telah terjadi kenaikan signifikan rasio kontak erat dari 3,37 di awal Agustus menjadi 7,89 per 5 September, namun pada banyak daerah rasio kontak eratnya masih di bawah 5, sehingga kemudian menghambat daerah tersebut untuk turun level," katanya dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Jakarta, Senin (6/9).
Luhut mengatakan, penelusuran kontak erat perlu terus ditingkatkan. Ia berharap rata-rata rasio kontak erat bisa mencapai 10 orang dalam dua hingga tiga pekan ke depan. "Ini penting sekali, kami berharap memang bisa sampai rata-rata 10 kontak erat target pada waktu dua hingga tiga pekan ke depan," ujarnya.
Dia menuturkan, meskipun indikator transmisi atau penularan mengalami perbaikan, namun respons pemerintah daerah untuk mencegah penambahan kasus Covid-19 masih terbilang rendah. "Fokus inilah yang menjadi prioritas pemerintah dalam beberapa minggu ke depan," imbuhnya.
Luhut mengatakan, hal itu pun jadi salah satu instruksi Presiden Jokowi agar segera dilakukan perbaikan dengan cermat. "Presiden meminta kami, memerintahkan kami untuk melakukan ini semua dengan cermat," pungkas Luhut.