Senin 06 Sep 2021 22:51 WIB

Ganjar: Industri Kretek Wajib Serap Tembakau Panen Petani

Ganjar menyebut gudang milik industri kretek masih kosong dan belum serap tembakau

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga menjemur tembakau rajangan di lapangan lembah Sindoro-Sumbing Desa Kledung, Temanggung, Jateng.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Warga menjemur tembakau rajangan di lapangan lembah Sindoro-Sumbing Desa Kledung, Temanggung, Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Industri hasil tembakau yang ada di Jawa Tengah diminta segera menyerap hasil panen tembakau dari para petani, khususnya di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Permintaan ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah, setelah melihat kondisi gudang tembakau milik sejumlah perusahaan industri hasil tembakau, di daerah tersebut, masih terlihat kosong.

“Beberapa gudang tembakau di Temanggung saya lihat masih kosong, mohon penyerapan tembakau hasil panen petani dipercepat,” ungkapnya, saat meninjau gudang PT Djarum, di jalan Perintis Kemerdekaan, Temanggung, Senin (6/9). Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini secara langsung meminta agar industri hasil tembakau menggenjot pembelian tembakau petani di Kabupaten Temanggung dan sekitarnya, yang saat ini telah memasuki panen raya.

Saat melakukan pemantauan ke gudang milik industri kretek terbesar di Kabupaten Kudus tersebut, gubernur mendapati kondisi gudang masih terlohat kosong dan bahkan tidak terlihat keramaian petani yang menjual tembakau hasil panen mereka.

Pun demikian di gudang yang berada di Jalan raya Temanggung- Bulu yang kondisi di dalamnya juga masih kosong mlompong dan tidak terlihat tumpukan tembakau. “Dengan memepercepat pembelian tembakau, maka akan membantu para petani,” jelasnya.

Semetara itu, pemandangan yang berbeda juga disaksikan oleh gubernr saat meninjau gudang milik PT Gudang Garam. karena sudah terlihat keramaian aktivitas transaksi tembakau oleh para petani.

Tak hanya itu, di dalam gudang juga sudah nyaris penuh oleh tumpukan tembakau yang dibeli dari para petani. “Mudah- mudahan, industri hasil tembakau yang lain bisa membantu menyerap tembakau dari petani,” tegas Ganjar.

Terlebih lagi ia juga telah berkomunikasi dengan bos- bos perusahaan kretek untuk membantu percepatan serapan tembakau petani, termasuk di antaranya kepada PT Djarum, beberapa waktu lalu.

“Namun karena sampai hari ini saya lihat isi gudangnya masih sedikit, maka saya minta ada percepatan pembelian tembakau hasil panen petani di kabupaten Temanggung dan daerah lain di sekitarnya,” lanjut gubernur.

Percepatan penyerapan tembakau dari petani, sangat penting hari ini, karena petani sedang panen raya tembakau yang didukung oleh kondisi cuaca yang sangat bagus. Kalau pabrikan sudah menyerap, maka ekonomi masyarakat (petani) akan menggelinding dan itu menjadi penting. 

“Sebab jika ekonomi menggelinding, maka pemerintah juga akan terbantu,” tandasnya.

Hal itu diamini oleh Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPN-APTI), Agus Parmuji membenarkan, petani tembakau saat ini sedang ‘galau’ akibat serapan tembakau hasil panen mereka masih melambat. Maka ia sepakat dengan gubernur yang telah meminta kepada industry kretek segera menyerap atau  membeli tembakau dari petani. 

“Semakin tinggi pabrikan menyerap tembakau, maka harganya juga bakal semakin bagus,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu pengelola gudang tembakau PT Djarum, Arief membenarkan, bahwa pembelian di gudangnya belum banyak. Sebab pembelian tembakau dari petani di Temanggung baru dimulai pada Jumat pekan lalu.

Ia menjelaskan, selama ini, kapasitas penyerapan di gudang tembakau yang dikelolanya bisa mencapai 500 ton dan semuanya merupakan tembakau yang berasal dari wilayah Kabupaten Temanggung.

Terkait dengan keinginan gubernur agar industri segera menyerap tembakau petani guna membantu perekonomian daerah, ia pun sependapat dan bakal segera melaksanakan percepatan penyerapan tembakau dari petani.

“Kami pasti akan membantu petani dengan menyerap tembakau mereka, tentunya yang sesuai dengan standar kebutuhan industri kami. termasuk juga melakukan percepatan, sesuai perintah gubernur,” tegasnya.

Sementara itu, perwakilan pimpinan PT Gudang Garam Temanggung, Tjhin Tjong Giong mengatakan, gudangnya bakal menyerap tembakau petani hingga 10.000 ton, pada musim panen kali ini. Pembelian sudah dilakukan dan dikebut, hingga sampai saat ini. Selain memang kebutuhan, pembelian tersebut juga untuk membantu para petani tembakau. “Kasihan petani, kalau hasil panennya tidak segera terbeli,” tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement