Senin 06 Sep 2021 23:28 WIB

Pasar Pertukaran Uang Terbesar di Afghanistan Kembali Buka

Pasar Sarai Shahzada telah ditutup selama hampir tiga minggu.

 Taliban berjalan di kota Kabul, Afghanistan, Sabtu, 4 September 2021.
Foto: AP/Wali Sabawoon
Taliban berjalan di kota Kabul, Afghanistan, Sabtu, 4 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Ratusan orang memadati pasar pertukaran mata uang di ibu kota Afghanistan yang dibuka kembali pada akhir pekan setelah ditutup sejak 15 Agustus. Setelah Taliban menguasai Kabul, kantor pertukaran mata uang di pasar Sarai Shahzada pun ditutup selama hampir tiga minggu.

Pemilik kantor bursa mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa ada hampir 400 kantor di pasar dan mereka memiliki perwakilan di 120 negara. Menurut mereka, transfer uang dapat dilakukan ke seluruh dunia dalam satu menit melalui kantor perwakilan di tiap-tiap negara.

Baca Juga

Emincan Hosti, mantan kepala Kantor Bursa Sarai Shahzada, mengatakan pasar itu sudah beroperasi selama 70 tahun. "Pasar Sarai Shahzada merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi Kabul, bahkan seluruh negeri," ujar dia.

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/pasar-pertukaran-uang-terbesar-di-afghanistan-kembali-dibuka/2357131

Taliban menghadapi krisis uang tunai karena aset negara disimpan di luar negeri dan publik skeptis terhadap kebijakan ekonomi pemerintahan berikutnya.

Setelah Taliban mengambil alih Kabul, bank-bank juga ditutup selama hampir dua pekan. Akibatnya, warga pun berbondong-bondong ke bank untuk menarik uang hingga mencapai 20 ribu Afghan (231 dolar AS), batas penarikan mingguan yang diberlakukan oleh bank sentral negara itu.

Dana Moneter Internasional (IMF) telah memblokir akses Afghanistan ke sumber daya IMF, termasuk sekitar 440 juta dolar AS dalam cadangan moneter baru, karena kurangnya kejelasan tentang struktur pemerintahan negara itu.

Menurut pejabat Amerika Serikat, aset Bank Sentral Afghanistan senilai 10 miliar dolar AS di luar negeri kemungkinan berada di luar jangkauan Taliban. "Taliban tidak akan dapat mengakses aset Bank Sentral Afghanistan yang disimpan di AS," kata seorang pejabat pemerintahan Biden.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement