Selasa 07 Sep 2021 06:46 WIB

Jokowi Optimistis Kasus Aktif Turun di Bawah 100 Ribu

Kegiatan masyarakat tanpa pengawasan berbahaya karena berpotensi meningkatkan covid.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Presiden Jokowi meminta jajarannya agar mengevaluasi daerah mana saja yang mengalami kenaikan maupun penurunan kasus.
Foto: Dokumentasi Sekretariat Negara RI
Presiden Jokowi meminta jajarannya agar mengevaluasi daerah mana saja yang mengalami kenaikan maupun penurunan kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis kasus aktif Covid-19 di Tanah Air bisa turun hingga di bawah 100 ribu kasus di akhir September nanti. Penurunan kasus aktif ini dapat dicapai jika pemerintah terus berupaya mengendalikan penambahan kasus positif.

Hal ini disampaikannya saat memimpin rapat terbatas evaluasi PPKM di Istana Presiden, Jakarta, yang digelar secara tertutup. "Kita tahu, dulu kasus aktif kita sampai 500-an ribu. Hari ini, seingat saya di angka 150-an ribu. Ini kalau kita terus lakukan pekerjaan-pekerjaan kita secara konsisten, saya yakin insya Allah di akhir September kita sudah berada di angka di bawah 100 ribu," kata Jokowi dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Presiden pun meminta jajarannya agar mengevaluasi daerah mana saja yang mengalami kenaikan maupun penurunan kasus. Sehingga, pemerintah dapat mengambil kebijakan terkait perkembangan kasus di berbagai daerah guna menekan angka penambahan kasus, khususnya kasus aktif.

Dalam ratas ini, Jokowi juga meminta jajarannya agar terus mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 tak bisa hilang secara total. Meskipun begitu, virus ini dapat dikendalikan bersama-sama sehingga tak kembali terjadi lonjakan.

Karena itu, dia meminta, agar masyarakat juga tak melakukan euforia berlebihan seiring dengan tren penurunan kasus ini. "Yang bisa kita (lakukan) adalah mengendalikan. Ini penting. Statement ini penting sekali supaya tidak terjadi euforia yang berlebihan, senang-senang yang berlebihan. Sehingga masyarakat harus sadar bahwa Covid selalu mengintip, varian Delta selalu mengintip kita. Begitu lengah bisa naik lagi," ujar dia.

Baca juga : Jokowi: Jangan Lengah, Covid-19 tak Mungkin Hilang Total

Dalam tiga hari terakhir ini, lanjutnya, terjadi penurunan kasus positif harian serta penurunan angka bed occupancy ratio (BOR) nasional. Angka BOR nasional tercatat turun dari 21 persen pada tiga hari sebelumnya menjadi 19 persen saat ini.

"Saya melihat BOR nasional kita 21 (persen) tiga hari yang lalu turun 20 (persen) kemudian sekarang di angka 19 (persen). Wisma Atlet 11 (persen) tiga hari yang lalu 11 (persen) kemudian hari ini 9 persen," ucapnya. 

Meski mengalami tren penurunan yang cukup signifikan, Jokowi tak ingin masyarakat menjadi lengah dan melakukan berbagai kegiatan normal seperti sebelum pandemi. Kegiatan masyarakat yang tanpa pengawasan inipun dinilainya berbahaya karena dapat berpotensi meningkatkan jumlah kasus.

"Berita-berita ini dulu-dulu penting, tapi sekarang jangan sampai informasi seperti ini disalahmengertikan bahwa sudah boleh ini, sudah boleh ini, sudah boleh ini, ini yang berbahaya," ucap Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement