REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Pada Senin (6/9) dini hari WIB, terjadi kehebohan di Corinthians Arena, Brasil. Saat itu sedang berlangsung pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 antara tuan rumah Brasil melawan Argentina.
Saat baru berjalan lima menit, duel klasik ini terhenti. Itu karena pihak berwenang yang menangani kesehatan nasional setempat memasuki lapangan.
Mereka melihat ada pelanggaran terhadap aturan pencegahan Covid-19. Para petugas tersebut mengeklaim pemain kubu tamu, yakni Giovani Lo Celso, Cristian Romero, Emiliano Buendia, dan Emiliano Martinez harus diisolasi.
Ofisial, pelatih, dan kapten kedua tim lantas berdiskusi membahas penghentian ini. Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) mengonfirmasi terjadinya penundaan. Mereka akan menyerahkan ke Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
FIFA menyesali terjadinya insiden sebelum penangguhan pertandingan ini. Otomatis, sejenak menutup kesempatan jutaan penggemar untuk menikmati laga akbar tersebut.
Baca juga : Laga Brasil Vs Argentina Batal, FIFA Belum Ambil Keputusan
"Laporan resmi telah dikirim ke FIFA. Informasi ini akan dianalisis oleh badan disiplin yang kompeten, dan keputusan akan diambil pada waktunya," kata seorang juru bicara FIFA dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Sky Sports, Selasa (7/9).
Presiden Badan Pengawasan Kesehatan Nasional (Anvisa) Brasil, Antonio Barra Torres, mengatakan, empat pemain Argentina akan didenda dan dideportasi. Lo Celso dan rekan-rekan diduga tidak mengikuti protokol Covid-19 setempat.
Brasil memiliki aturan, pengunjung yang berada dalam 14 hari terakhir di negara yang masuk daftar merah, termasuk Inggris, harus dikarantina selama dua pekan pada saat kedatangan ke Negeri Samba tersebut. Emiliano Buendia dan Emiliano Martinez merupakan penggawa klub Aston Villa. Sementara Giovani Lo Celso serta Cristian Romero dari Tottenham Hotspur.
Anvisa merasa mendapat informasi yang salah. Sebelumnya, para pemain tersebut tidak menyatakan berada di Inggris dalam dua pekan terakhir.
Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) mengkritisi apa yang terjadi. Menurut AFA, sepak bola seharusnya tidak mengalami episode seperti ini. AFA merasa timnasnya sudah mematuhi semua protokol kesehatan.