REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Presiden Barcelona, Joan Laporta, mengaku belum berbicara dengan Lionel Messi sejak melepas sang pemain ke Paris Saint-Germain (PSG) di bursa transfer musim panas tahun ini. Ia menyampaikan, mendapat permintaan dari La Liga Spanyol untuk memperbarui kontrak Messi yang berakhir pada 1 Juli 2021 lalu.
Namun pada akhirnya Barcelona tetap membuka pintu keluar untuk Messi.
"Apa yang terjadi sudah dijelaskan semua. Ada data yang objektif, semua orang bisa mencarinya. Kami sempat ditekan untuk menandatangani perjanjian agar bisa terhindar dari sanksi," kata Laporta seperti dilansir Marca, Selasa (7/9).
Laporta mengungkapkan, Messi tetap tidak bisa bertahan di Barcelona meski klubnya melepas Antoine Griezmann plus menerima pemotongan gaji. Kepergian Messi justru dijadikan manajemen klub sebagai motivasi agar tak tergantung dengan satu sosok pemain.
"Saya yakin kedua pihak sedih dengan situasi yang tidak kami inginkan ini. Saya belum bicara lagi dengan Messi sejak saat itu. Saya melihat laga debut Messi dengan PSG dan terlihat aneh melihatnya bersama tim lain. Saya tidak suka melihat dia memakai jersey lain," ujar Laporta.
Laporta berterima kasih pada Messi yang sempat rela memangkas gaji demi seimbangnya finansial klub. Ia berharap Messi dapat meraih kesuksesan bersama Les Parisiens.
"Saya mengucapkan selamat kepada anggota departemen finansial Barcelona atas kerja keras mereka. Kami masih punya pahlawan lain seperti Pique, Alba, Busquets, dan akan segera mempermanenkan Sergi Roberto," jelas Laporta.