Selasa 07 Sep 2021 10:05 WIB

Qatar akan Kembali Danai Gaza dengan Mekanisme Baru

Penyaluran dana Qatar melibatkan otoritas Palestina dan PBB

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Warga Palestina tengah berjalan di antara reruntuhan gedung yang hancur akibat serangan Israel. Usai gencatan senjata permanen diberlakukan, Qatar, negara pendukung Hamas, siap membangun kembali Gaza.
Foto: Reuters
Warga Palestina tengah berjalan di antara reruntuhan gedung yang hancur akibat serangan Israel. Usai gencatan senjata permanen diberlakukan, Qatar, negara pendukung Hamas, siap membangun kembali Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Qatar akan segera melanjutkan pendanaan untuk pegawai negeri sipil dan keluarga miskin di Jalur Gaza, Senin (6/9). Penyaluran itu akan melalui mekanisme baru yang melibatkan Pemerintah Palestina (PA) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Utusan Bantuan Qatar Mohammed al-Emadi mengatakan setelah bertemu dengan para pemimpin dari Hamas, bahwa tunjangan Qatar untuk pegawai negeri dan keluarga miskin akan dilanjutkan dalam beberapa hari mendatang. Bantuan itu sebelumnya telah berjalan tetapi ditangguhkan sejak Mei.

Baca Juga

Al-Emadi pun menegaskan, Hamas pun telah mendukung mekanisme pembayaran baru yang melibatkan saingannya, Presiden PA Mahmoud Abbas yang didukung Barat serta PBB. "Semua detail mengenai mekanisme distribusi telah ditinjau dan prosesnya akan segera dimulai," katanya dikutip dari Aljazirah.

Sebuah sumber di dalam Hamas mengatakan, pegawai negeri yang dipekerjakan oleh gerakan itu diizinkan untuk mendapatkan keuntungan dari bantuan Qatar. Pegawai negeri sipil di pemerintahan yang dijalankan Hamas di Gaza dapat dianggap sebagai penerima yang disetujui, mengikuti kesepakatan oleh berbagai pihak.

Qatar yang kaya gas biasanya menghabiskan 30 juta dolar AS sebulan untuk membantu mengoperasikan pembangkit listrik satu-satunya di daerah kantong itu dan mendukung keluarga dan pegawai negeri.

Para pejabat Israel sebelumnya mengatakan bahwa mekanisme yang dipimpin PA dan PBB dapat melibatkan pencairan bantuan Qatar sebagai voucher daripada uang tunai. Upaya itu sebagai perlindungan terhadap Hamas yang mengalihkan uang itu untuk tujuan militer.

Selain masalah bantuan, al-Emadi mengatakan, perjanjian baru juga mencakup pembukaan penuh penyeberangan perbatasan dengan Gaza. Belum ada keterangan rinci pemberlakukan itu akan dilakukan Israel dan Mesir yang telah menutup perbatasan dengan Gaza.

Qatar dan Mesir sama-sama menjanjikan dana untuk membantu membangun kembali wilayah Palestina. Setelah menyalurkan lebih dari 1 miliar dolar AS ke proyek Gaza sejak 2014, Qatar menjanjikan 500 juta dolar AS lagi pada akhir Mei setelah serangan Israel menewaskan sedikitnya 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement