REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel Jenderal Aviv Kochavi mengatakan, negaranya telah menempatkan rencana lebih luas ketika memutuskan hendak menyerang Iran. Tel Aviv juga menyusun strategi untuk membendung pengaruh Teheran di kawasan.
“Kami telah sangat mempercepat persiapan kami untuk kegiatan di Iran,” kata Kochavi kepada situs berita Israel Walla pada Senin (6/9). Dia mengungkapkan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran lebih besar untuk tujuan tersebut.
Kochavi mengungkapkan, Israel meningkatkan operasinya untuk membendung pengaruh Iran di kawasan, khususnya Suriah. “Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi kehadiran Iran di Timur Tengah dengan penekanan pada Suriah dan di tempat lain. Operasi-operasi itu terjadi di seluruh Timur Tengah, melawan Hamas (di Palestina), melawan Hizbullah (di Lebanon),” kata Kochavi.
Hizbullah dan Hamas telah lama disebut memperoleh sokongan dana serta militer dari Iran. Pejabat pertahanan Israel memperkirakan, Iran menghabiskan hampir 1 miliar dolar AS per tahun untuk Hizbullah, dan 100 juta dolar AS untuk Hamas.
Iran telah lama dituduh mengobarkan api kekerasan di Timur Tengah melalui jaringan proksi Syiah di wilayah tersebut, khususnya di Irak, Lebanon, dan Yaman.