Selasa 07 Sep 2021 11:26 WIB

Kemenhub Antisipasi Cegah Varian Baru di Bandara

Kemenhub juga akan melakukan koordinasi TNI dan Polri untuk melakukan penjagaan.

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Aktivitas Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (6/8). Bandara Soekarno-Hatta menorehkan pencapaian positif pada ajang global Skytrax World Airport Awards 2021 yang digelar untuk memberikan penghargaan bagi bandara-bandara terbaik di dunia.
Foto: Dok AP II
Aktivitas Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (6/8). Bandara Soekarno-Hatta menorehkan pencapaian positif pada ajang global Skytrax World Airport Awards 2021 yang digelar untuk memberikan penghargaan bagi bandara-bandara terbaik di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan segera menyiapkan langkah-langkah untuk mencegah varian baru Covid-19 yaitu varian Mu masuk ke Indonesia. Salah satunya dengan melakukan antisipasi di bandara internasional. 

“Untu mencegah masuknya varian baru Covid-19 ke Indonesia, salah satunya  perlu dilakukan pengendalian transportasi di simpul-simpul transportasi yang melayani rute-rute internasional yakni di bandara internasional maupun pelabuhan internasional,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (7/9). 

Budi memastikan Kemenhub akan segera menggelar pertemuan untuk berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait. Khususnya dengan Kementerian Luar Negeri, KKP Kementerian Kesehatan, Satgas Penanganan Covid-19, dan Ditjen Imigrasi.  “Koordinasi ini untuk menentukan langkah-langkah pengendalian yang diperlukan, dalam rangka mencegah masuknya varian baru Covid-19,” tutur Budi. 

Budi menambahkan, Kemenhub juga akan melakukan koordinasi TNI dan Polri untuk melakukan penjagaan. Selain itu juga meminta pendapat para ahli epidemiologi dan mencari informasi tentang pengalaman negara lain.

Dia menegaskan, Kemenhub akan berkoordinasi dengan operator sarana dan prasarana transportasi agar tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan. “Terlebih meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya varian baru Covid-19,” ujar Budi. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan agar waspada terhadap adanya varian baru Covid-19 (varian Mu atau B.1.621). Jokowi meminta Menhub untuk membantu mencegah masuknya varian baru tersebut ke Indonesia. 

“Sesuai arahan bapak Presiden Joko Widodo yang memerintahkan kepada kami untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 ke Indonesia, kami segera menyiapkan langkah-langkah untuk mengantispasinya,” jelas Budi. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement